Batan Panen Kedele Varietas Mutiara di Polman

POLMAN, RAKYATTA.CO — Kebetulan kedelai nasional adalah 2,7 juta ton, sedangka produksi lokal hanya 700 ribu ton dan sisanya sekitar 2 juta ton di pasok dari kedele import yang merupakan kedelai transgenik yang tidak ramah bagi kesehatan.

Hal ini disampaikan langsung, Kepala Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) Prof. DR. Ir Anhar Riza Antariksawan, saat menggelar konferensi pers di Wonomulyo, Polman. Senin 28 Oktober 2019.

Masih kata, Prof. DR. Ir Anhar Riza Antariksawan, dalam rangka mengantisipasi hal tersebut, pemerintah memprioritaskan pengembangan kedelai melalui program padi, jagung dan kedele (pajale) yang didalamnya juga dilakukan penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan verietas benih kedele unggulan salah satunya melalui teknologi pemulihan di badan tenaga nuklir Nasional.

“Kabupaten Polman menjadi salah satu dari 3 kabupaten di Indonesia diantaranya kabupaten Klaten, kabupaten Musi Rawas yang di pilih oleh Batan untuk mengembangkan benih varietas mutiara-1 berbiji besar hasil pemulihan Batam yang dimulai sejak tahun 2015 hingga sampai saat ini,”ujarnya.

Lanjut dikatakan, bahwa panen kedelai varietas mutiara-1 sendiri, dilaksanakan di kelompok Tunas Jaya tepatnya di desa Kebun Sari, kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polman dimana kelompok binaan UPTD Agri Techno Park Polewali Mandar dan dinas pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar. Dima jumlah produksi kedelai varietas mutiara-1 hasil ubinan dengan sistem tanam jalar legowo 2:1 adalah sebesar 3,55 Ton.

“Luas penyebaran benih kedelai varietas mutiara-1 sendiri tahun 2019 adalah + 50 HA yang tersebar di kecamatan Wonomulyo diantara di anreapi, Luyo, Campalagian, dan kecamatam Bulo,”jelasnya.

Ditambahkan, kebutuhan kedelai kabupaten Polman sendiri saat ini adalah sekitar 600 ton per bulan untuk memasok sekitar 120 unit usaha pengelolaan tahu dan tempe dan sekitar 75 persen kebutuhan kedelai kabupaten Polman di pasok dari kedelai import.

“Hingga tahun 2019 ini, UPTD Argo Techno Park Polam telah menciptakan 5 unit usaha baru yang tersebar di kabupaten polman diantaranya di kecamatan Luyo tepatnya di desa Puccadi, Kecamatan Anreapi di desa Duampanua, kecamatan Campalagian didesa parappe dan di desa Gattungan,”jelasnya.

Dirinya berharap dengan adanya program ini tercipta wirausaha baru di kabupaten Polman sesuai janji bapak bupati Polman H. Andi Ibrahim Masdar yang tertuang dalam RPJMD 2019-2024 yaitu pencipta 10.000 Lapangan kerja baru wirausaha baru.

“Ayo gunakan dan kembali menyukai kedele lokal dari petani kita yang lebih alamai dan tinggalak. Kedele impor yang merupakan kedele rekayasa genetik,”Ajaknya.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *