MAMASA, RAKYATTA.CO — Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Mamasa, Kamis (19/12) malam melaksanakan perayaan Pranatal yang digelar di Aula Kampus SMAN 1 Mamasa di Tatoa, Kelurahan Mamasa yang dihadiri oleh Sekda Mamasa, H. Ardiansyah, S.STP., Ketua Dewan Guru Kabupaten Mamasa yang juga merupakan ketua komite sekolah, Daud, pengurus lembaga adat, Edi Muliono, pendeta, pengawas, orang tua siswa dan civitas SMAN 01 Mamasa.
Selain menyampaikan pesan Natal, Sekda Mamasa, H. Ardiansyah juga merespon Kepala Sekolah dan Komite Sekolah yang meminta perhatian Sekda Mamasa terkait kurangnya kursi fasilitas Aula Kampus SMAN 1.
Sekda Mamasa mengatakan secara pribadi akan menyumbang 200 unit kursi untuk membantu fasilitas Aula pada Kampus SMAN 1 tersebut.
Sebelumnya Kepala Sekolah SMAN 01 Mamasa, Yance, S.Pd.,MM., dalam sambutannya secara to the point menyampaikan bahwa fasilitas aula sekolahnya masih kekurangan kursi yang mana selama ini kursi-kursi untuk kegiatan masih disewa dan berharap agar Natal Tahun depan fasilitas kursi tersebut sudah tidak disewa lagi.
Pada perayaan natal yang berlangsung semarak ini, Sekda Mamasa menyampaikan sejumlah pesan antara lain mengingatkan bahwa jaman sekarang adalah jaman digital sehingga seiring dengan perkembangan jaman maka mau tidak mau maka seluruh siswa harus keluar dari zona nyaman artinya harus berani berkreasi mengasah diri untuk mau melakukan perubahan baik pola pikir, sikap dan perbuatan dan menguasai teknologi digital dimana kedepan semua proses mengarah pada digitalisasi.
Sekda juga mengingatkan bahwa Menteri Pendidikan mencanangkan agar siswa merdeka dalam belajar dan guru sebagai penggerak. Hal ini menjadi tantangan bagi siswa ataupun guru. Sehingga siswa dan guru harus bersama berani melakukan perubahan, mulai dari perubahan kecil dimana guru mengajak siswa berdiskusi.
“Siswa jangan hanya mendengar saja tetapi cetuslah proyek bakti sosial dalam kelas untuk menemukan bakat atau talenta masing-masing dan Sekda juga megingatkan begitu pentingnya pendidikan karakter yang dicontohkan dengan penjelasan mengapa negara-negara maju belajar disiplin karakter dengan budaya antri,”Pungkasnya.Leo/MdB