POLMAN, RAKYATTA.CO — Warga di tiga Desa yakni Desa Banua Baru,dan Desa Bakka-Bakka kecamatan Wonomulyo dan Desa Ugi Baru kecamatan Mapilli Di Kabupaten Polman mengeluhkan adanya pekerjaan Irigasi sekunder yang dikerjakan oleh Balai Sulawesi tiga,Sungai dan air, Provinsi Palu.
Pasalnya pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan harapan Masyarakat khususnya Masyarakat Petani ditiga Desa yang sawahnya dilalui pengairan.
Salah satu Petani yang dilalui Sawahnya yang juga kepala Dusun Banua Baru Muh.Husni mengatakan bahwa pekerjaan yang dikerjakan oleh Balai Sulawesi ini tidak sesuai dengan harapan Petani.
betapa tidak waktu masih irigasi tanah yang mengairi sawah petani tidak pernah mengeluh seperti ini, karna air yang mengalir sampai ke Desa Banua Baru tidak pernah kurang. namun setelah dikerja oleh Balai air sudah tidak mencukupi,karna pintu Irigasi tidak boleh Dibuka Full karna akan meluap, sehingga pintu yang terbuka hanya separuh saja. mengakibatkan tiga Desa yang dilalui irigasi ini tidak maksimal air mengalir.Banua Baru saja luas sawahnya sekitar 200 ha,Bakka-Bakka 10 ha,dan Ugi Baru itu kurang lebih 20 ha.pekerjaan Irigasi ini bukan menguntungkan petani melainkan merugikan Petani.keluh.Muh Husni Rabu 11/12/2019
Hal senada juga disampaikan kepala Desa Banua Baru Taufik Mustaman menyampaikan bahwa pekerjaan Balai tersebut diduga ada kesalahan tehnik sebab Briket yang digunakan itu terlalu sempit dan dalam,warga petani justru disusahkan dengan jadinya pekerjaan itu, bayangkan waktu dicoba dibuka Dipintu Irigisinya dibuka setinggi 10 Cm air sudah meluap, padahal biasanya pintu Irigasi itu dibuka setinggi 30-35 cm air sudah maksimal mengairi tiga Desa tersebut.ungkap Taufik
Sementara itu lembaga Pengawasan Publik (LPP Mandat) Polman Muh.Patman dalam investigasinya menemukan ada kejanggalan pada pekerjaan itu,karna Briket yang digunakan pun tidak berstandar Nasional Indonesia (SNI) diduga Briket yang dipasang itu dibuat di Wonomulyo.selain itu,kata dia Kegiatan itu pun ada ketidak sesuaian.
“Sebelumnya itu Galian irigasi seluas 2 Meter namun yang ada sekarang diirigasi itu hanya 1 meter luas dan kedalaman pun hanya 1 meter,masyarakat petani yang mencoba membuka pintu irigasi itu baru 10 Cm Air sudah meluap sementara dulu dulunya selalu terbuka full.
“Terkait dengan itu kami akan melakukan Penyuratan kementrian yang menaungi Balai untuk diminta klarfikasi terkait pekerjaan itu,”tutur Anto sapaan akrabnya.