30 Tahun Warga Balla Ini Tinggal di Gubuk, Kini TanganTuhan Bekerja

MAMASA, RAKYATTA.CO–Setelah sekian lama Pasangan Suami Istri (Pasutri) tinggal meratap diatas gubuk kecil yang sudah nyaris roboh, kini tangan tuhuan bekerja.

Pasutri diketahui bernama Markus (67) dan Marta, mereka telah berjuang hidup selama 30 tahun diatas gubuk kecil berukuran 3X4 meter, di Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa.

Bersama istrinya, Markus dikaruniai delapan orang anak. Ke delapan anaknya tinggal terpisah dengannya sehingga Markus dan istrinya hanya tinggal berdua mengarungi hidupnya diatas gubuk berukuran kecil yang tak jauh dari perkampungan Dusun Batarirak, Desa Balla Satanetean.

Ironisnya, sejak Markus dan istrinya tinggal di gubuk nya yang kecil itu, tak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah.

“Kami tidak pernah mendapat bantuan, hanya keluarga harapan yang di dapat mamanya baru-baru ini”, tutur Markus Selasa 17 Desember 2019, pagi tadi.

Kondisi yang dialami Pasutri itu, dibenarkan Kepala Desa Balla Satanetean Yusuf Rahmat Demmandulu, menurutnya, sejak beberapa tahun belakangan Markus tidak pernah mendapat bantuan apalagi bedah rumah.

Meski demuakian Markus dan istrinya tetap sabar, tabah. Ia berjanji akan terus berusaha semampunya, dan sebongkah harapan juga tak meruap benar dalam relungnya.

Dan, tepat pada Selasa 17 Desember 2019, tiba-tiba datang rombongan dari Polres Mamasa dibawah pimpinan AKBP Arianto menengok keluarga yang tak berpunya ini.

Mereka datang tidak dengan tangan hampa. Bantuan tak terkira bagi keluarga ini dengan diberinya bantuan bedah rumah yang berukuran 4X6 meter dari dari Polres Mamasa.

“Alhamdulillah, terima kasih yang setinggi-tingginya kami ucapkan kepada Polres Mamasa yang telah peduli terhadap kami dengan diberi bantuan bedah rumah terimakasih”, syukur Markus tiada terkira.

Markus dan istrinya pun seolah tak percaya dengan bantuan ini, tapi ini nyata adanya. Mereka bersyukur, sungguh-sungguh. Akhirnya mereka juga akan punya rumah seperti milik orang-orang di sekitar.

Kapolres Mamasa, AKBP Arianto mengatakan, kegiatan bedah rumah yang ia lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.

“Kita menjalin kerjasama pemerintah setempat untuk memberikan bantuan kepada warga di sini,” kata Arianto.

WAHYUANDI.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *