AMSI-TTS Kembali Demo Bupati Mamasa, Tuntut Jalan Poros Tabone-Nosu-Pana Jadi Status Jalan Nasional

MAMASA, RAKYATTA.CO — Ratusan Mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Sipil Tandalangngan Tandasau’ Menggugat (AMSI-TTS Menggugat) kembali turun jalan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Bupati Mamasa pada Senin, 9 Maret 2020.

Aksi demonstrasi tersebut dikomandoi, Risal Landolalan yang datang karena dilatarbelakangi kekecewaan Mahasiswa atas lambatnya penuntasan jalan poros Tabone-Nosu-Pana (TNP) dikarenakan Pemda dianggap tidak menunjukkan keseriusan dalam penanganannya.

Oleh karena itu, dalam pernyataan sikap dari “AMSI-TTS Menggugat”, Risal Landolalan dan kawan-kawan mengganjar Pemda Mamasa dengan “Kartu Kuning” sebagai aksi protes terhadap ketidak seriusan Pemda Mamasa dalam menangani masalah infrastruktur jalan diwilayah Tandalangngan Tandasau.

“Kami Mendesak dan menuntut Pemda Mamasa untuk membentuk Tim Khusus (Timsus) pengurusan peningkatan status jalan poros TNP dari Jalan Strategis Provinsi menjadi Jalan Nasional, sesuai UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan PP Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan,” sebut Risal Landolalan

Pihaknya juga Mendesak dan menuntut Pemda Mamasa untuk membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) bidang jalan tingkat Kabupaten dijalan poros TNP sesuai dengan Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan UPTD, dan SE Mendagri Nomor 061/4338/OTDA tertanggal 12 Juni 2017 perihal Pedoman Konsultasi Pembentukan Cabang Dinas dan UPTD.

“Mendesak Pemda Mamasa untuk menuntaskan Jalan poros Pana-Ulusalu-Tabang, Jalan Kelurahan Pana dan jalan Nosu-Masewe sesuai dengan janji kampanye Bupati Mamasa periode 2018-2023,” lanjut Risal Landolalan

Pihaknya mengancam, Jika tuntutan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Pemda Mamasa maka Masyarakan Tandalangngan Tandasau siap memisahkan diri dari Kabupaten Mamasa.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Mamasa, Ramlan Badawi yang langsung menemui massa demonstran menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menyelesaikan tuntutan masyarakat itu.

“Kami dari Pemda Mamasa sudah berupaya untuk status jalan tersebut dari jalan strategis menjadi full jalan provinsi, lalu nanti kemudian menjadi jalan nasional. Tentu hal ini harus melalui prosedur, tak bisa langsung terjadi, tapi kami dari Pemda Mamasa sudah melakukan itu,” tegas ramlan (Rio/iqb)

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *