Penyaluran Sembako Non Tunai Melalui E-warung Menuai Sorotan di Wajo

RAKYATTA.CO|Peyaluran Sembako Bantuan Pangan Non Tunai melalui e-warung mendapat banyak menjadi sorotan masyarakat. E-warung adalah warung yg bekerjasama dgn Bank Penyalur (Bank Mandiri) dalam melakukan transaksi elektronik/menyalurkan sembako bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bansos sembako Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

Merespon hal itu, Tim Koordinasi (Tikor) Bantuan Sosial Sembako Kab. Wajo membentuk tim evaluasi e-warung.

Bacaan Lainnya

Tikor yang diketuai langsung oleh Sekda Kab. Wajo, Armayani dan beranggotakan jajaran Bidang Pelayanan Fakir Miskin Dinsos P2KBP3A dan Jajaran Bank Mandiri akan mengevaluasi e-waroeng yang selama ini menyalurkan Sembako BPNT.

“Banyak keluhan yang kami terima misalnya Kualitas dan kuantitas sembako yang diterima KPM katanya tidak baik dan tidak sesuai harga dengan nominal bantuan, e-Warung yang tidak layak dan tidak sesuai pedoman umum, keterlibatan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)/Pendamping sembako dalam penyediaan sembako, dan lain sebagainya,” ucap Armayani saat dikonfirmasi Rabu, (08/12/2021).

Armayani mengatakan bahwa evaluasi ini merupakan salah satu upaya untuk mengkroscek kebenaran laporan tersebut untuk ditindaklanjuti dan dicarikan solusi jika memang ditemukan hal-hal sesuai keluhan yang diterima.

“Kita berharap kiranya evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna peningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya KPM Penerima Bansos BPNT,” kata Armayani

Sementara Kadis Sosial P2KBP3A Kabupaten Wajo, Ahmad Jahran mengatakan, evaluasi e-warung ini sebagai respon terhadap aduan masyarakat dalam pengawalan penyaluran program BPNT/Sembako. Ditambah jumlah penerima semakin bertambah.

” Dulu jumlah hanya 17.389 KPM dan saat ini sudah bertambah sekira 38 ribu lebih. Apalagi tambahan PPKM darurat 16.550 KPM, dan dalam waktu dekat akan ada penambahan sekitar 5 ribu KPM yang saat ini dalam proses di bank mandiri,” jelas mantan Camat Belawa itu.

Hasil evaluasi sementara, lanjut Ahmad Jahran bahwa ditemukan ada beberapa e-waroeng yang tidak sesuai pedoman umum. Baank mandiri siap untuk mencabut izinnya dan melakukan pergantian.

“Selain itu, jumlah e-waroeng masih perlu ditambahkan mengingat jumlah KPM juga bertambah. Dan bank mandiri siap utk menambahkan. Juga, e-warung perlu mendapatkan edukasi/sosialisasi ttg kualitas dan kuantitas sembako harus tepat serta bersedia melakukan penggantian sembako bila tidak berkualitas,” ucapnya.

Ahmad Jahran juga meminta masyarakat untuk berperan aktif melaporkan bila ada e – warung yang dinilai tidak layak atau tidak sesuai dengan pedoman umum. Dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah menyampaikan pengaduan yg menjadi salah satu sumber informasi/masukan bagi Tikor dalam melakukan peningkatan pelayanan dalam penyaluran Bansos kepada KPM. Selain itu, kedepan semua Sekmen bantuan (BPNT, PKH, BST), akan didampingi oleh pendamping sosial yang dibentuk Kemensos RI.

Sementara itu, Pimpinan Bank Mandiri Cabang Sengkang, Nurrasuli yang juga anggota TIKOR Bidang Penyaluran mengatakan, akan mengganti e-warung yang tidak layak atau tidak sesuai pedum dengan agen lainnya. “Selaku penanggungjawab e-warung kita akan mengambil tindakan tegas jika ditemukan e-warung yang tidak layak,” kata Nurrasuli.

Nurrasuli membuka kesempatan bagi masyarakat yang memiliki warung untuk menjadikan usahanya jadi e-warung sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

untuk diketahui, Kementerian Sosial bekerja sama dengan HIMBARA (Himpunan Bank Pemerintah/Bank Mandiri,Bank BRI, Bank BNI dll). Selanjutnya HIMBARA membagi wilayah kerja per kabupaten dan di Kabupaten Wajo mendapat kerjasama dengan Bank Mandiri.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *