Tim Konseling Penyintas Kodim 1402/Polmas Identifikasi Trauma Di Camp Pengungsi

POLMAN- Tim Trauma Healing Kodim 1402/Polmas melakukan rapid assesment di titik pengungsian yang tersebar di Kabupaten Polewali Mandar, Minggu, (24/1/20)

Dikatakan Dandim 1402/Polmas Letkol Arh Hari Purnomo, S.Hub.Int., M. Han, bahwa ini dilakukan untuk mengetahui kelompok sesuai dengan hasil kaji cepat maka setiap penanganan yang kita lakukan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan kelompok Dewasa, Rentan yakni lansia, Ibu Hamil, Menyusui, balita dan Anak.

Menghadapi situasi tersebut, Lanjut Dandim, Tim Konseling penyintas telah melakukan berbagai kegiatan yang diawali dengan assesment kemarin dan hari ini mulai masuk pada Play Theraphy dengan berbagai bentuk kegiatan seperti bernyanyi bersama, menggambar, mendongeng dengan tujuan utama agar anak-anak menemukan kembali keceriaan.

Selain itu Dandim juga mengapresiasi relawan dari guru-guru Paud yang juga turun kelapangan memberikan trauma healing kepada kelompok balita dan anak.

Sementara Koordinator Tim Konseling Penyintas Mimit Pakasi, S. Psi., M. Psi,
menyebut bahwa Tim Trauma healing dan konseling penyintas dari Kodim 1402/Polmas telah melakukan assesment awal yang bertujuan untuk menggali potensi trauma, dimana tim telah mengidentifikasi para pengungsi kedalam tiga klasifikasi trauma, yakni ringan, sedang dan berat.

Khusus yang mengalami trauma berat tim telah memberikan intervensi awal,
Beberapa pengungsi yang mengalami trauma berat, diantaranya dititik pengungsian SMA 1 Tinambung, Anak dengan inisial T usia 2 tahun asal Samalio, Kab. Majene mengalami kecemasan terhadap benda-benda yang bergerak, kemudian seorang ibu dengan inisial H usia 36 tahun asal Malunda, Kab. Majene yang mengalami psikosomatis yakni tremor pada kedua tangan.

Dititik pengungsian SMK Balanipa juga terdapat seorang ibu N asal Majene yang mengalami kecemasan sehingga mengakibatkan susah untuk tidur.

Selain kasus di atas, pada titik pengungsian di Sport Center juga terdapat pengungsi dengan inisial A umur 48 asal Desa Kayuangi, Kab. Majene yang mengalami gangguan kecemasan akut yang cenderung kearah Depresi, hingga hari ini frekuensi atas kecemasannya sudah menurun, hal tersebut teridentifikasi atas respon positif yang terlihat dari perilakunya.

Kemudian Besok senin kita sudah masuk kepada intervensi awal terhadap para pengungsi yang mengalami trauma sedang dan berat. Pungkasnya. (Zik)

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *