Festival Penyu Mampie 2022 Dengan Tema Kembali Kelaut

POLMAN — mengangkat Tema Kembali Kelaut, Festival Penyu Mampie 2022 resmi kembali di buka, Selasa Kemarin bertempat di Pantai Mampie, Dusun Mampie, Kabupaten Polman.

Bupati Polman H Andi Ibrahim Masdar, mengatakan, penginisiasi festival penyu bapak ibu yang tergabung dalam komunitas penggiat konservasi sahabat penyu; yang saya horamati bapak dan ibu peserta pestival penyu mampie kabupaten polewali mandar

“Alhamdullihahirrabil alamin puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah subhana wata’ala. Tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan berkah. Rahmat, hidayahnya serta nikmat kesehatan kepada kita semua sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini akhirnya kita dapat berkumpul dalam kegiatan festival penyu tahun 2022, kegiatan yang isnya-allah bukan hanya memberikan manfaat kepada kita yang hadir di tempat, tetap! Manfaat kepada bangsa indonesia dan kepada generasi,” Ujarnya.

Lanjut dikatakan, Penerus bangsa. Semoga kegitan ini diridohi allah swt dan kita semua diberi kekuatan dan kesehatan selama mengikut! Rangkaian kegiatan ini. Amin.

“Pertama-tama saya atas nama representasi masyarakat polewali mandar menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta, pestival penyu mampie, saya juga ingin memberikan apresiasi penggiat konservasi yang tergabung dalam komunitas sahabat penyu atas kerja kerasnya atas seluruh kontribusinya dalam menjaga eksostem penyu sebagai hewan yang dilindungi dan menyjaga lingkungan,”Ucapnya

Masih kata dia, Pantai mampie merupakan sala satu destinasi wisata | unggulan polewalil mandar = yang berkontribusi besar dalam memajukan pariwisata polewali mandar, hal ini ditunjukkan dengan tingginya kunjung wisatawan ke tempat ini, tahun 2021 lalu, polewali mandar dikujungi wistawan sebanyak 48% dari total wisatawan yang mengunjungi sulawesi barat, hal ini semakin istimewa karena kaberadaan komunitas konservasi sahabat penyu di pantai ini.

“Untuk menunjang potensi pariwisata dan sebaga] komitmen kuat pemerintah daerah kabupaten polewali mandar terhadap lingkungan. Meskipun terus mendapat sorota terkait penanganan sampah. Kita berhasil membuktikan diri dengan mendapatkan beberapa award dibidang lingkungan hidup. Tahun ini, selain mendapatkan award pro-klim kita juga mendapatkan predikat terbaik ke 3 nasional dalam ajang nawacita tantra yang diselenggarakan —_-kementrian lingkungan hidup. Selain [tu polewali mandar masih merupakan satu-satunya kabupaten di provinsi sulawesi barat yang mendapatkan piala adipura. Serta mejadi tujuan studi banding dari beberapa kabupaten di sulawesi selatan dan barat terkait penangan sampah. Dari segi sarana dan prasarana persampahan, kita mempunyai 58 aramada dan 216 orang sdm kebersiahan dan persampahan,”Ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan, Selain itu sebagai tindak lanjut dari peraturan presiden nomor 83 tentang penanganan sampah laut, pemerintah kabupaten polewali mandar telah menrbitkan peraturan bupati nomor 21 tahun 2019 tentang pengurangan sampah melalui pembatasan penggunaan kantong plastik, wadah dan kemasan makanan/minuman bahan plastik kabupaten polewali mandar. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan target nasional yakni penguranagan sampah laut palstik minimal 15 persen pada tahun 2018-2020. Dan sebesar 70 persen pada tahun 2025.

“Semoga kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai sarana meningkatkan kecintaan kita terhadap lingkungan secara umum dan perhatian akan semakin berkurangnya ekosistem penyu sebagai hewan yang dilindungi. Kepada komunitas sahabat penyu mampie kembali saya mengucapkan terima kasi atas sega kontribusinya untuk polman dan dunia, kontribusi untuk masakini dan masa yang akan datang,”Pungkasnya.(aco)

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *