Kanwil Kemenkumham Sulawesi Barat Safari Ramadhan Di Rutan Mamuju

Karutan Mamuju memberikan sambutan pada Safari Ramadhan Lingkup Kemenkumham Sulbar

Mamuju, INFO_PAS –Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Mamuju menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) terakhir dalam pelaksanaan Safari Ramadhan yang diadakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Barat sebagai salah satu rangkaian dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-60 bertempat di Masjid At-Taubah, (02/04).

Kegiatan safari Ramadhan kali ini dihadiri Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda), Suawesi Barat, Romi Setiawan bersama Pimpinan Tinggi Pratama dan Struktural Kemenkumham Sulbar, Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Wilayah Kab. Mamuju serta Warga Binaan Rutan Mamuju.

Bacaan Lainnya

Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Drs. Marasidin, Bc. IP, M.H, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan safari ini adalah kegiatan yang dijadwalkan dan sudah direncanakan di setiap UPT yang masuk dalam rangkaian HBP ke-60.

“Buka puasa bersama ini sebagai bentuk kebersamaan dengan Warga Binaan dan untuk menjalin tali sulaturrahmi antar sesama,” tutur Kakanwil.

Kakanwil juga mengajak pada tahap sepuluh hari terakhir Ramadhan ini kita tingkatkan ketaqwaan kita untuk melaksanakan Amaliah Ramadhan. Dimana kita ketahui bersama amalan – amalan yang kita lakukan semoga dijabah oleh Allah S.W.T.

“Saya mengimbau mari kita sama – sama meningkatkan niat kita untuk konsisten menyelesaikan Amaliah Ramadhan dan diberi petunjuk untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar,” ucapnya.

Selain itu, Kakanwil mengapresiasi jajaran Rutan Kelas IIB Mamuju yang telah menjaga situasi dan keamanan yang kondusif.

“Karena jika terjadi hal yang tidak diinginkan maka kegiatan ini tidak akan berjalan. Sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik sejak dari awal Ramadhan sampai saat ini di Rutan Mamuju,” pungkasnya

Sementara itu, Ustadz Baharuddin, S.Pd.I dalam memberikan Kultum menjelang Berbuka Puasa mengatakan didalam meraih Fastabiqul Khairat ada tendensi yang harus kita raih yakni agar menjadi manusia yang bertaqwa. Makna taqwa adalah menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Maka siapa yang bertaqwa makan ampunan dan rezeki yang diberikan limpahan-Nya.

“Buatlah bekal untuk akhirat, alam kubur untuk menghadap Allah S.W.T karena sebaik -baiknya bekal adalah taqwa.
Manusia mempunya beban yang berat yakni akal dan nafsu. Nafsu ini yang menjeremuskan manusia ke lembah dosa. Lalu peran akal adalah membedakan hak dan batil sedangkan nafsu mengacu pada kecenderungan keburukan. Jika ada manusia yang bisa mengendalikan nafsunya itulah adalah orang taqwa,” ucap Ust. Baharuddin dalam kultumnya.

 

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *