Forum Bisnis di New York Tarik Minat Badan Usaha Amerika Serikat untuk Berpartisipasi dalam Pembangunan IKN

NEW YORK – Delegasi Indonesia Smart City Reverse Trade Mission (RTM), yang dipimpin oleh Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital dari Otorita IKN Prof. Mohammed Ali Berawi, menghadiri forum bisnis di New York. Kegiatan ini diselenggarakan oleh United States Trade and Development Agency (USTDA) dan dihadiri oleh berbagai perusahaan serta investor. Forum ini juga mengajak partisipasi dalam pengembangan IKN sebagai kota cerdas. Delegasi tersebut terdiri dari anggota dari Otorita IKN, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, serta PT Bina Karya.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York Winanto Adi, menyatakan dukungannya dan menjembatani kerjasama antara perusahaan dan investor AS dengan Otorita IKN. “Kami mengundang para calon investor untuk dapat menjadi bagian perjalanan transformasi menuju IKN yang hijau dan berkelanjutan,” ujar Winanto.

Sementara itu, Prof. Mohammed Ali Berawi menjelaskan berbagai peluang investasi untuk mewujudkan IKN sebagai kota cerdas, yang sesuai dengan Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara yang telah dirilis oleh Otorita IKN.”

“Otorita IKN membuka peluang untuk pelaku industri teknologi global berpartisipasi dalam pembangunan IKN, seperti pusat data, pusat komando, dan smart pole . IKN akan dibangun sebagai living lab di mana teknologi terbaru dapat dikembangkan dengan membentuk ekosistem antara industri dan institusi pendidikan,” ujar Prof. Ali.

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini sedang aktif membangun banyak kota cerdas. Untuk mencapai ini, kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan di tiap daerah.

“Melalui gerakan menuju kota cerdas, sebanyak 241 kota dan kabupaten telah menginisiasi program tersebut, serta menjadi peluang bagi para penyedia teknologi untuk bekerjasama dalam merealisasikan kebutuhan unik di tiap daerah,” terang Semuel. Ia menambahkan bahwa pembangunan IKN diharapkan menjadi role model dalam pembangunan kota-kota cerdas lainnya di Indonesia.

Sesi panel pertama bertema “Pendanaan dan Investasi Kota Cerdas” dipandu oleh Wayne Forrest dari American Indonesian Chamber of Commerce. Pembahasan difokuskan pada iklim investasi, potensi skema pendanaan, serta kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mendukung investasi infrastruktur teknologi kota cerdas. Dalam kesempatan ini, Insyafiah, Direktur Pendanaan Otorita IKN, memaparkan peluang investasi yang tersedia melalui skema pendanaan yang disiapkan pemerintah untuk pembangunan IKN. Diskusi ini juga melibatkan Selly Indrawati, Direktur Operasi dan Pemasaran PT. Bina Karya, serta Saffet Tinaztepe, Direktur Global Infrastructure Finance di Citi.

Dalam sesi panel kedua dengan tema “Kebijakan Kota Cerdas”, yang dipimpin oleh Julie Perng sebagai moderator, membantu para narasumber ahli dalam memaparkan best practices , program, sumber daya yang mendukung pengembangan infrastruktur yang cerdas, aman, dan berkelanjutan. Sesi ini juga membahas kebijakan regulator dalam mendukung perkembangan pembangunan kota cerdas di masa depan. Para narasumber tersebut meliputi Cara Carmichael, Direktur Federal Buildings dari White House Council on Environment Quality; Michael Dunaway, Associate Director for Innovation, Smart Connected Systems Division, dari National Institute of Standards and Technology (NIST); dan Greg Giddens dari USTDA Global Procurement Initiative.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *