POLEWALI MANDAR – Dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-117, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Polewali Mandar sukses menggelar berbagai kegiatan sosial dan edukatif yang menyasar langsung masyarakat. Rangkaian kegiatan ini berlangsung mulai 16 hingga 22 Juni 2025 dan mencerminkan komitmen IDI dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Iklan Bersponsor Google
Dimulai dengan penyuluhan kesehatan tentang kanker payudara dan kanker serviks, kegiatan ini melibatkan Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Polewali Mandar. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dini akan bahaya kanker, terutama pada kalangan ibu-ibu. Tak hanya itu, IDI juga menghadirkan Podcast Kesehatan bertema Pencegahan Kanker Payudara yang tayang di kanal YouTube resmi mereka, @IDICAB.POLEWALIMANDAR.
Puncak kegiatan HBDI 2025 ditandai dengan Donor Darah dan Bakti Sosial berupa sunatan massal (sirkumsisi) yang digelar serentak di dua lokasi, yakni RSUD Wonomulyo dan RSUD Hj. Andi Depu Polewali Mandar, pada Minggu, 22 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaboratif bersama Persatuan Ahli Bedah Indonesia (PABI) Sulselbar dan dilakukan serentak di 30 kabupaten/kota wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar).
Sebanyak 117 anak berhasil disirkumsisi, dengan dukungan dari 3 dokter bedah, 10 dokter umum, dan 29 perawat. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Asisten Pemerintah Daerah Polewali Mandar, Kepala Dinas Kesehatan, serta Camat Wonomulyo, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap sektor kesehatan.
Ketua IDI Cabang Polewali Mandar, dr. Irwandi Muis, Sp.B, menyampaikan bahwa tahun ini IDI tidak hanya fokus pada layanan medis, tetapi juga pada edukasi kesehatan masyarakat.
“Kami mengadakan penyuluhan dan podcast edukatif karena melihat meningkatnya kasus kanker payudara di Polewali Mandar. Banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut. Ini menjadi alarm penting bagi kita semua,” ujarnya.
Tak ketinggalan, IDI juga menggelar webinar penanganan kegawatdaruratan medis yang ditujukan kepada para dokter di Puskesmas agar lebih siap menghadapi kondisi darurat di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Spesialis bedah RSUD Hj. Andi Depu, dr. Arif Maricar, Sp.B, turut mengapresiasi kolaborasi lintas sektor ini.
“Awalnya kami menargetkan 50 peserta sunatan massal di tiap lokasi. Namun, antusiasme masyarakat sangat tinggi dan jumlah peserta justru melebihi ekspektasi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat mempercayai pelayanan kesehatan yang kami berikan,” tuturnya.
IDI Polewali Mandar menyatakan komitmennya untuk terus hadir dan aktif membangun kesehatan masyarakat melalui kolaborasi, edukasi, serta pelayanan medis yang berkualitas dan menyeluruh.
Iklan Google AdSense