Jadi Unggulan, SDK: Sarang Burung Walet Sulbar Harus Berkualitas Ekspor

PASANGKAYU – Sarang burung walet harus memenuhi standar kualitas ekspor, dengan begitu akan memberikan nilai tambah bagi petani.

Anggota Komisi IV DPR RI DR Suhardi Duka menuturkan, komoditas sarang burung walet mempunyai nilai ekspornya sangat tinggi namun ditingkat lokal harganya rendah.

Hal ini disampaikan pria yang disapa SDK ini dalam kegiatan bimbingan teknis akselerasi ekspor komoditas sarang burung walet dan porang di Kabupaten Pasangkayu.

“Komoditas sarang burung walet dan porang itu merupakan salah satu unggulan di Sulbar, selama ini datang pembeli langsung atau hanya dikirim ke Surabaya baru kemudian di ekspor. Ini menjadi tantangan kita semua, sehingga bagaimana komoditas ini bisa kita ekspor sendiri dari Sulbar sehingga memberikan nilai tambah,” tutur SDK.

Menurutnya, baik sarang walet maupun porang masih dijual dengan kondisi yang masih butuh proses lanjutan, padahal untuk meningkatkan nilainya itu bisa dikerjakan sendiri dan bisa juga menggunakan teknologi. Olehnya itu, pada kegiatan itu, diharapkan petani bisa menemukan referensi baru dalam mengelola sarang Burung walet dan porang.

Bupati Mamuju dua periode ini mengatakan, sudah saatnya petani makin cerdas. Tidak bertumpu pada komoditas yang sama agar harga bisa tetap stabil.

“Yang juga bagus itu hortikultura sangat bagus, seperti bawang merah bisa sampai 10 ton per hektar jika dikelolah dengan baik, harganya pun bagus,” ungkap SDK.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *