Penerapan Pajak Melalui M-POS Masih Banyak Kendala

- Jurnalis

Selasa, 8 Oktober 2019 - 08:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAMUJU, RAKYATTA — Sebulan lebih penerapan pajak melalui sistem M-POS diterapkan Pemerintah Kabupaten Mamuju berdasarkan instruksi KPK RI untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD).

Sebanyak 40 unit alat M-POS telah dipasang ke beberapa warung, rumah makan, dan restoran sebagai tahap awal pelaksanaan sistem tersebut. Namun masih terdapat beberapa kendala, khususnya dari kualitas alat M-POS tersebut.

Kasir Restoran Cilacap, Tika mengatakan, daya Alat M-POS tersebut hanya bertahan selama setengah jam sehingga pihaknya sering mengecas (charge) langsung alat tersebut saat digunakan.

“Cuma bertahan paling lama setengah jam, jadi chargenya tidak pernah kami lepas agar tidak mati selama jam operasional,” ungkapnya

Selain itu, penerapan pajak yang dibebankan ke konsumen belum banyak yang mengetahui sehingga besaran harga makanan yang naik tak elak menimbulkan protes dari konsumen.

Kasir Rumah Makan Bang Bukir, Nurliana mengatakan sering mendapatkan komplain dari konsumennya yang kebanyakan terdiri dari masyarakat lapisan menengah kebawah lantaran harga makanan yang naik berdasarkan tambahan pajak 10 persen dari pemerintah daerah.

“Kasihan juga jika pembeli membawa uang pas. Sementara ia dikenakan pajak, seharusnya Bapenda tak hanya menyosialisasikan penerapan pajak tersebut kepada pemilik usaha. Tetapi juga kepada warga. Karna banyak konsumen tak mengetahui hal itu,” ujar Nurlia.

Baca Juga :  Tim TPI Sebut Kabapas Polewali dan Tim Sudah Menunjukkan Komitmen ZI

Ia juga menyesalkan belum meratanya alat M-POS disemua Warung, rumah makan, kafe dan restoran sehingga dapat memicu rasa kecemburuan bagi para pengusaha yang dipasangi alat M-POS

Sekretaris Bapenda Mamuju, Sam Sam mengatakan, Alat M-POS yang dipasang terkendala karena teknisi dari Bank Sulselbar yang ditunjuk Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) tidak selalu berada di Mamuju. Sementara dari 40 unit alat yang sudah terpasang masih ada beberapa sering eror.

Menurut Sam Sam, jika terjadi kendala ia harus berkoordinasi lagi dengan Bank Sulselbar atau langsung ke teknisi melalui telepon kalau sedang tak berada di Mamuju.

“Padahal kami sudah punya teknisi yang bisa mengerjakan itu. Teknisi kami sudah mengikuti Bimtek, tapi KPK tak mau gunakan,” kata Sam Sam, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/10/2019).

Sam Sam menambahkan, jika seandainya teknisi Bapenda digunakan, bisa langsung menagani persoalan sehingga lebih efisien.

Baca Juga :  Kerjasama Yang Baik, Antara Massa Aksi Dan Pihak Keamanan, Aksi Unras Dikantor Gubernur Sulbar Berjalan Lancar

“KPK hanya mau teknisi Bank Sulselbar. KPK barangkali tidak tahu kalau teknisi Bank Sulselbar tidak selalu di Mamuju,” sebut Sam Sam.

Sisi lain, lanjut Sam Sam, jika terjadi masalah berkepanjangan, Bapenda yang ditegur KPK. Padahal teknisi Bank Sulselbar yang tak maksimal, karena bukan hanya Mamuju di handle.

“Ini sekarang yang dilema sementara dilapangan banyak kendala,” ujar Sam Sam.

Terkait realisasinya, Sam Sam mengaku, saat ini pihaknya sudah memerintahkan pegawainya menagih pajak 10 persen yang dipungut pemilik restoran, rumah makan, cafe dan hotel. Karena penerapan MPOS dan TMD sudah berjalan satu bulan.

“Belum diketahui perbandingan pendapatan sebelum dan setelah dipasang alat perekam. Karena sementara ditagih. Termasuk warung yang belum dipasang. Semua kami tagih,” sebutnya.

Sam Sam menyebut, warung yang belum terpasang alat tetap dipungut pajak. Namun sistemnya manual. Setiap warung dijaga oleh pegawai Bapenda sehingga dapat mengawasi dan memberikan pemahaman kepada konsumen jika ada yang komplain karena dipungut pajak

“Saat ini ada 40 unit terpasang. Pengadaan berikutnya tergantung petunjuk dari Bank Sulselbar,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kapolresta Mamuju Koordinasi dengan Instansi Terkait untuk Optimalkan Pelaksanaan Operasi Ketupat Marano 2025
Kapolresta Mamuju Pimpin Pengamanan Ketat Aksi Unras Mahasiswa di Kantor DPRD Sulbar
Kapolresta Mamuju dan Dokkes Polda Sulbar Berikan Layanan Kesehatan Gratis di Anjungan Pantai Manakarra
Kapolresta Mamuju Gencarkan Sosialisasi Hotline Mudik 110 dan Tolak Premanisme Berkedok Ormas
Kapolresta Mamuju Ucapkan Selamat Memperingati Dies Natalis ke-71 GMNI
Bazar Sembako Murah Polresta Mamuju di Serbu Warga, Ratusan Paket Ludes Terjual
Raker dan Buka Puasa Bersama Alumni Fakultas Hukum: Perkuat Silaturahmi, Merajut Sinergi di Bulan Suci Ramadhan
Hari Ketiga Pasca Gugurnya 3 Prajurit Bhayangkara di Way Kanan, Kapolresta Mamuju Gelar Tahlilan dan Doa Bersama
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 20:32 WIB

Kapolresta Mamuju Koordinasi dengan Instansi Terkait untuk Optimalkan Pelaksanaan Operasi Ketupat Marano 2025

Senin, 24 Maret 2025 - 16:59 WIB

Kapolresta Mamuju Pimpin Pengamanan Ketat Aksi Unras Mahasiswa di Kantor DPRD Sulbar

Minggu, 23 Maret 2025 - 21:27 WIB

Kapolresta Mamuju dan Dokkes Polda Sulbar Berikan Layanan Kesehatan Gratis di Anjungan Pantai Manakarra

Minggu, 23 Maret 2025 - 21:25 WIB

Kapolresta Mamuju Gencarkan Sosialisasi Hotline Mudik 110 dan Tolak Premanisme Berkedok Ormas

Minggu, 23 Maret 2025 - 11:26 WIB

Kapolresta Mamuju Ucapkan Selamat Memperingati Dies Natalis ke-71 GMNI

Berita Terbaru

Pasangkayu

Wakil Bupati Herny Resmi Menjadi Ketua KKSS Kabupaten Pasangkayu

Selasa, 25 Mar 2025 - 00:10 WIB

Hallo Polisi

Wakapolda Sulbar, Safari Ramadhan 1446 H, di Polres Pasangkayu

Senin, 24 Mar 2025 - 21:47 WIB