Tim Trauma Healing Kodim 1402/Polmas Jelaskan Tahap Konseling Penyintas Pasca Bencana Sulbar

POLMAN- Hari Pertama Tim Trauma Healing Kodim 1402/Polmas lakukan Assesment kepada para pengungsi di beberapa Pengungsian di wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu (23/1/20)

Komandan Kodim 1402/Polmas Letkol Arh Hari Purnomo, S.Hub.Int., M., M.Han Menyebut Bahwa hari ini Tim kita bagi empat dan semua melakukan asesmen awal terkait kondisi pengungsi.

“Babinsa sudah kita bekali dengan pengetahuan trauma healing dan mereka kita terjunkan bersama-sama dengan Tim Trauma Pulih Sulawesi Barat dan Mahasiswa Institut Agama Islam DDI Polman,” Kata Dandim.

Sementara, Wahyudi, SE., M. Ak., Ak., CH., C.Ht, Salah satu Hipnoterapis yang tergabung dalam Tim Trauma Healing Kodim 1402/Polmas Menjelaskan terkait Trauma Healing yang baru saja dibentuk bersama Kodim 1402/Polmas.

Menurutnya, Trauma merupakan dampak emosional akibat kejadian buruk yang dialami, Penyebab trauma ini tidak dapat dilepaskan dari suatu kejadian buruk dan cara seseorang memaknai peristiwa menyakitkan tersebut.

Masih dijelaskan Wahyudi Bahwa, Problem yang berpotensi mengakibatkan trauma dapat berupa pengalaman personal hingga kekacauan lingkungan yang tidak dapat dihindari. Sementara disadari bahwa gempa bumi merupakan bencana tak terduga yang bersifat menghancurkan.

Setelah bencana, korban cenderung lebih sensitif terhadap apa yang ada di sekelilingnya. Ingatan, suara, bau, sensasi, dan perasaan dalam hati akan selalu membuat mereka terngiang akan bencana alam yang meskipun sudah lama berlalu.

“Trauma tersebut bahkan bisa menghancurkan mental, pandangan, dan reaksi emosional korban,” Tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskan dia, Dampak psikologis yang dialami oleh para korban bencana cukup variatif, seperti kehilangan anggota keluarga, kecemasan tinggi anak dibawah umur, depresi, bahkan menuju arah kehilangan kepercayaan diri.

Selain itu dijelaskan bahwa yang sudah dilakukan oleh Tim Trauma Healing Sabtu Hari ini adalah langkah awal untuk mengidentifikasi keadaan traumatik para korban yang diduga penyintas traumatik, praktisi hipnoterapi menggunakan pendekatan pacing atau penyamaan kondisi dan sejumlah pertanyaan berjawaban iya atau yes set untuk memudahkan penelusuran terkait kedalaman traumatik yang dialami.

Selanjutnya kegiatan Trauma Healing dan konseling penyintas kedepan adalah seperti dengan tahapan hipnotis pada umumnya, dimulai dari pra induksi, kemudian diinduksi, lanjut lagi dengan pemberian sugesti dan diakhiri dengan terminasi. Pungkasnya. (Zik)

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *