Ustad Syahrul: Hindari Polarisasi Politik untuk Kualitas Demokrasi

MAJENE — Pemilu tahun 2024 tentunya menjadi ajang yang besar bagi seluruh rakyat Indonesia, banyak isu postif maupun negatif akan tersebar begitu banyak baik secara langsung maupun di media online/sosial akan memberikan efek yang sangat besar di lingkungan politik dan sosial.

Hal ini diuangkapkan oleh Eks Ketua HTI Kab. Majene Sahrul Sahabuddin dalam pertemuan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Majene dengan tema “Polarisasi Agama dan Politik Identitas Menjelang Pemilu Tahun 2024” di Hotel Sulawesi Jalan Jend Sudirman.

Dalam sambutannya Ustad Sahrul mengapresiasi kepada kegiatan ini karena apa yang diantisipasi terkait dengan kerawanan adanya polarisasi agama dan politik identitas akan mengacu kepada daerah masing-masing.Kata Sahrul

Secara pribadi maupun mewakili organisasi, ustad sahrul sangat mengkwatirkan adanya konsekuensi disetiap kelompok yang memanfaatkan situasi ini.

“tentu saya merasa bahwa penekanan juga pada diri saya pribadi yang berlatar belakang seperti ini dan demokrasi di Indonesia harus semakin dewasa dengan memperkuat konsolidasi nasional supaya tidak ada lagi polarisasi di tengah Masyarakat”

“Untuk meningkatkan kualitas demokrasi Kita harus menghindari terjadinya polarisasi politik yang telah menjadi beban dalam itu sendiri. Contohnya saat pengalaman pemilu yang berimbas terpolarisasi nya masyarakat, Untuk itu kita harus menghilangkan polarisasi meningkatkan kualitas demokrasi. Media sosial mempunyai pengaruh besar dalam polarisasi, dalam hal ini pertemanan di media sosial saling berkubu-kubu. Sehingga timbullah keseragaman pemikiran yang disebabkan homogenitas teman di linimasa”. Tutup Sahrul

 

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *