Mamuju – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluarkan imbauan serius kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) menyusul tren kenaikan kasus di wilayah ini. Data hingga Juli 2025 mencatat 718 kasus DBD dengan dua korban meninggal dunia.
Iklan Bersponsor Google
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan kabupaten/kota, kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Polewali Mandar dengan 426 kasus dan satu kematian. Disusul Mamuju 146 kasus, Mamuju Tengah 70 kasus dengan satu kematian, Majene 43 kasus, Pasangkayu 27 kasus, serta Mamasa 6 kasus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi memerlukan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.
“DBD adalah tanggung jawab kita bersama. Pemprov Sulbar telah menginstruksikan peningkatan surveilans, penguatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, dan penerapan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas, serta pencegahan gigitan nyamuk. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan Sulbar telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kanwil Kementerian Agama, rumah sakit, dan puskesmas di seluruh kabupaten/kota. Sekolah dan pondok pesantren diminta mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan melakukan PSN rutin di lingkungan masing-masing.
Puskesmas juga diinstruksikan melakukan pemeriksaan jentik secara berkala, melaporkan setiap kasus DBD dalam waktu 1×24 jam, melaksanakan penyelidikan epidemiologi, serta melakukan fogging fokus di wilayah yang ditemukan kasus positif.
Langkah ini mendukung misi Pemprov Sulbar di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkarakter.
“Kesehatan adalah fondasi SDM unggul. Nyamuk Aedes aegypti tidak mengenal musim. Mari jaga lingkungan kita agar bebas dari sarang nyamuk. Setiap keluarga adalah garda terdepan melawan DBD,” tegas dr. Nursyamsi.
Dinkes Sulbar mengingatkan, masyarakat harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala hebat, atau bintik merah pada kulit.
Iklan Google AdSense