MATENG, Rakyatta.co – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kini menjadi salah satu harapan pemerintah dalam menekan laju penuraran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Iklan Bersponsor Google
Olehnya itu setiap kegaiatan yang dilakukan tentunya harus merujuk pada aturan yang dibuat oleh pemerintah, terkait adanya PPKM. Dimana saat ini virus ganas tersebut, masih menjadi perbincangan di sejumlah daerah termasuk Sulbar.
Berdasarkan hal tersebut diatas, Dinas Transmigrasi Provinsi Sulawesi Barat melakukan pelatihan transmisi tentang petugas penyuluh lapangan (PPL) swadaya dengan membatasi peserta.
Kegiatan tersebut bertempat di Aula Wisma Padila Topoyo, Desa Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Senin 12 Juli 2021 Sekira Pukul 19:30 malam.
Hadir dalam kegiatan itu, Sekertaris Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar M.Nasir, Kabid pelayanan pertanahan Wardah Husain, Kadis Transmigrasi Kabupaten Mamuju Tengah Muhammadiyah, beserta tamu undangan lainnya.
Saat di jumpai awak media sekertaris dinas transmigrasi Provinsi Sulbar M. Nasir mengatakan, Kita mengambil PPL Swadaya untuk pembanguan transmigrasi khusuanya di Saluanduang dan Salulisu.
Adapun jumlah penempatan untuk tahun inikata Nasir, yakni Sembilan puluh (90) untuk salulisu dan Sembilan puluh tujuh (97) untuk salu andeang.
Ia menjelaskan, Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik warga dan PPL terkait sumberdaya manusia dalam bertani terkhusus jangung. Katanya.
“Ini untuk meningkatkan sumberdaya manusia terkhusus petani jangung” urainya
Nasir berharap, PPL yang kita yang melakukan pelatihan nantinya mampu mengimplementasikan apa yang didapat untuk dipraktekkan di lokasi transmigrasi. Imbuhnya
“Diharapkan PPL yang kita latih dapat mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari dan dipraktekkan” harapnya
Ditanya terkait masalah prokes, Nasir mengatakan, Sebelum melakukan kegiatan kita telah melakukan rapid tes untuk menghindari penularan virus. Jadi terkait masalah itu saya kira tidak ada masalah.
Sementara itu kita juga telah menekankan kepada peserta untuk memauhi prokes yakni mengguanakan masker dan menjaga jarak.
“Ini ruangan kan kapasitasnya maksimal 30 orang dan kita membatasi itu dan hanya 25 peserta” terangnya
Ia katakan, Sebelum keguatan kami juga telah melakukan repid tes dua hari sebelum kegiatan ini dilaksanakan” paparnya
Tak hanya itu kata dia, Kami juga telah mempersiapkan standar kesehatan diantaranya membatasi peserta dan melakukan tes suhu kepada peserta sebelum memasuki ruangan. Katanya
Olehnya itu sambungnya, Terkait masalah prokes saya rasa itu tidak melanggar sebab yang hadir hanya dua puluh lima (25) peserta.
“yang hadir peserta cuma 25 orang pak dan selebihnya itu panitia” tutur Nasir
Editor: Ancha’
Iklan Google AdSense