Sengkang kKunjungan kerja dari Pansus II DPRD Kabupaten Wajo yang dipimpin oleh Asri Jaya Latief selaku Ketua Pansus II DPRD Kabupaten Wajo. Kunjungan ini terkait dengan Raperda tentang perubahan atas peraturan daerah kabupaten Wajo nomor 31 tahun 2011 tentang retribusi tempat pelelangan di TPI (Tempat Pelelangan ikan) Kampung Pabelle dan PPI (Pangkalan Pelelangan Ikan) Bangsalae, kecamatan Pitumpanua Wajo.
Iklan Bersponsor Google
Asri Jaya Latief menyampaikan maksud kedatangannya ke DPRD Wajo yaitu Ada keinginan dari masyarakat Pitumpanua, kalau bangsalae dijadikan sebagai tempat objek wisata, katanya.
“Karena sejak 2006 sampai sekarang PPI ini tidak optimal fungsinya, itu harapan masyarakat pitumpanua kemudian PPI ini bisa berfungsi dengan baik , dan wacananya akan diubah menjadi pariwisata dan saya kira ini wacana yang konstruktif untuk kita bisa bahas dengan kementrian maupun tingkat kabupaten supaya bisa menjadi pendapatan asli daerah dalam hal ini optimalisasi bangsalae,” Ujar Asri Jaya Latief
“Agenda pertama Pansus II DPRD Wajo melakukan kunjungan TPI Kampung Pabelle membahas perda retrebusi untuk PAD TPI Kampung Pabelle di kelurahan Bulete dan dilanjutkan ke PPI (Pangkalan Pelelanngan Ikan) Bangsalae membahas mengenai rencana alih fungsi lahan dari perikanan ke pariwisata.,” tutur Asri Jaya
Senada dengan Elfrianto,ST mengatakan setelah melakukan diskusi dan harapan dari masyarakat, ternyata PPI Bangsalae atau pusat pendaratan ikan yang ada disini sebenarnya kurang potensial sejak dari tahun 2006 sampai sekarang,tidak ada hasil yang diperoleh pemerintah daerah.
“Setelah kita melihat dan mendengar serta diskusi dengan masyarakat ternyata yang sangat potensi dan bagus dikembangkan disini adalah pariwisata. Ketika pemerintah ada niat untuk merubah lokasi ini menjadi destinasi wisata bahari, saya yakin menjadi pusat perekonomian baru akan hadir dibangsalae ini, misalnya hiburan,hotel,bahari,banana boat,dan lain sebagainya,”ucapnya
“Disini ada karang, lima menit kita bisa sampai dan luar biasa habitat atau sumber ekosistem yang ada disini. Oleh karena itu kami akan membahasnya nanti bagaimana bisa mengalihkan fungsi menjadi destinasi wisata bahari.
“Pasti pemerintah sebelumnya,yakin dan percaya punya pemikiran untuk itu.Karena kenapa bisa ditemukan bangunan wisata disini karena memang dia sudah berpikir bagaimana aset pemerintah yang tidak berpenghasilan dan terbengkalai ini bisa beralih fungsi sehingga bisa menghasilkan PAD untuk daerah. Tinggal keseriusan pemerintah kedepan untuk melirik potensi ini karena lokasi Bangsalae sangat strategis,”jelasnya
Sementara, Kadis Perikanan kabupaten Wajo Nasfari mengatakan, dengan adanya perda penarikan retribusi dari Dinas Perikanan Wajo selama setahun ini berjalan, pemasukan sudah ada sekitar kurang lebih 10 juta.
Adapun animo masyarakat mengenai alih fungsi bagunan dari perikanan ke pariwisata sangat antusias karena masyarakat menilai PPI bangsalae memang layak untuk di jadikan tempat wisata karena selain itu memang di Kabupaten Wajo ini haus akan pariwisata, imbuh Nasfari mengakhiri pertemuan.
Hadir dalam Pansus tersebut, Asri Jaya Latief dari Fraksi Demokrat, Elfrianto,ST dari Fraksi PAN, Herman Arif,S.H dari Fraksi Gerindra. Adapun dari OPD nampak kadis Perikanan kabupaten Wajo Ir.H Nasfari bersama kepala seksi dan stafnya, nelayan serta pelaku usaha di Bangsalae.
Iklan Google AdSense