RAKYATTA.CO, BALIKPAPAN – Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sudah mulai berlangsung.
Iklan Bersponsor Google
Dengan adanya proyek IKN tentunya akan mendatangkan logistik dari luar Kalimantan Timur, mulai peralatan, material, hingga kebutuhan proyek lainnya.
Peran perusahaan jasa pengiriman logistik yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) di Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan sangat besar.
“Saya di sini berbicara sebagai Ketua ALFI Balikpapan. Tentu saja peran ALFI di sini sebagai tulang punggung proyek pembangunan IKN Nusantara, terutama untuk pendistribusian material,” ujar Firman Tola, Ketua ALFI Balikpapan, Senin 4 Juli 2022.
Oleh karena itu, Firman berharap, ALFI Balikpapan agar perusahan logistik dari luar daerah yang mendapatkan pekerjaan atau proyek IKN bisa bekerjasama atau menjadi mitra kerja tanpa harus membuka perusahaan cabang di Balikpapan.
Perusahaan-perusahaan logistik di Balikpapan sendiri lanjutnya siap melayani pengiriman berbagai kebutuhan logistik untuk proyek IKN Nusantara nantinya.
“Ini adalah peluang serta juga pembuktian kepercayaan kepada kami pengusaha jasa logistik dan forwarder yang tergabung di ALFI Balikpapan, sehingga dengan senang hati Insyaa Allah kami siap,” ungkap Firman.
Sebagai bentuk kesiapan, anggota ALFI sudah memiliki sistem manejemen dan profesionalisme kerja yang kompeten. “Kami dari asosiasi (ALFI) juga memberikan sertifikasi pendidikan tentang logistik ekspor dan impor,” ucapnya.
Dikemukakan, ALFI merupakan asosiasi perusahaan logistik dan forwader, untuk Balikpapan sudah banyak anggotanya yang punya pengalaman, baik lokal logistik, maupun sebagai forwader internasional.
“Jadi jangan ragu perusahaan luar untuk menjalin kerjasama dengan kami,” kata Firman.
Terkait armada yang dibutuhkan untuk pengiriman logistik proyek pembangunan IKN, menurutnya itu menyesuaikan dengan kebutuhan. Meski demikian , unit yang ada di Balikpapan selama ini cukup.
“Saya juga mendapatkan informasi dari beberapa anggota ALFI, saat ini lagi menunggu pesanan truk ke dealer. Harapan kami juga soal armada, pengusaha dari luar cukup bekerjasama dengan kami, jangan mendatangkan armada dari luar,” tandasnya.
Jika armada yang digunakan dari daerah Kaltim, makam asosiasi maupun pemerintah daerah yang akan mendapatkan pajak dari armada dengan plat daerah tersebut.
Bagaimana dengan sistem bongkar muat di pelabuhan yang ada di Balikpapan, apakah ada kendala?
Firman menjelaskan, kegiatan di pelabuhan itu ada beberapa, antara lain:
– Kegiatan pengangkutan yang merupakan ranahnya kapal pengangkut diatur oleh agen pelayaran yang menyandarkan kapal di dermaga pelabuhan.
– Kegiatan bongkar muat dari dan ke kapal ke lapangan penumpukan. Kegiatan ini ranahnya perusahaan bongkar muat.
– Terakhir, kegiatan receiving dan delivery, ini pekerjaan ALFI.
Jika kargo baik kontainer maupun non kontainer sudah tersedia di lapangan penumpukan, maka tugas ALFI melakukan proses pengeluaran barang.
“Perlu diketahui bahwa asosiasi sah yang diatur oleh Kementerian untuk pengeluaran barang dari pelabuhan ada di ALFI,” jelasnya.
DItambahkan, sejauh ini bongkar muat barang, baik di pelabuhan maupun bandara tidak ada kendala.
Karena di pelabuhan maupun bandara telah mengunakan sistem online yang terakses dengan baik, bisa melalui via HP dalam proses pembayaran maupun delivery barang. Dan ditunjang ada beberapa penambahan alat, dan bekerja dalam 24 jam.
Pada kesempatan yang Firman berharap kepada pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung atau mempermudah penyediaan bahan bakar minyak (BBM) yang cukup.
Seperti diketahui kebutuhan BBM dengan adanya adanya proyek IKN tentunya akan bertambah, sehingga agar tidak terjadi antrean di SPBU, ALFI Balikpapan berharap kuota BBM, terutama solar bisa ditambah.
Tidak kalah pentingnya, ALFI juga berharap pemerintah pusat maupun kontraktor atau pelaku usaha proyek IKN melibatkan perusahaan di daerah.
“Kami ingin bisa kerjasama dalam hal pendistribusian logistik, tanpa membuka cabang maupun izin baru dengan perusahaan-perusahaan dari luar,” tegasnya. (*)
Iklan Google AdSense