Blokade Trans Polman – Majene, Aksi AMMP Polman Tolak Kenaikan Harga BBM

POLMAN — Puluhan Massa Mengelar AUR Aksi Unjuk Rasa. Yang Mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Polman ( AMMP) Menolak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif listrik.

Aksi yang di laksanakan oleh OKP gabungan Mahasiswa yaitu HMI, GMNI, LMND, dan SAPMA ini dilakukan di dua tempat yakni di perempatan lampu merah Pekkabata Polman jalan Muhammad Yamin dan didepan gedung kantor DPRD Polman.

Sembari melakukan aksi bakar ban bekas, massa juga memblokade jalan poros Polman-Majene yang membuat para pengendara terpaksa mengambil jalan pintas.

Koordinator aksi, Adam Al Mandary mengatakan massa aksi ini membawa tiga tuntutan yakni menolak kenaikan harga BBM, tolak tarif listrik yang mahal dan berantas mafia migas.

“Aksi kami ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang telah sewenang-wenang membuat keputusan dan kebijakan untuk menaikkan harga BBM dan tarif listrik sehingga kami meminta kepada pemerintah untuk memberantas mafia migas dan membatalkan rencana kenaikan BBM,”kata Adam Al Mandary, Senin 29 Agustus 2022.

Masih dalam orasinya, beberapa tahun terakhir kita diperhadapkan pada situasi pandemi yang tentu berakibat pada ketidakstabilan ekonomi, bukannya berusaha menstabilkan perekonomian dan menahan inflasi pasca pandemi, pemerintah justru mewacanakan kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi dalam hal ini solar dan pertalite. sudah menjadi rahasia umum bahwa bbm sebagai sumber energi dalam proses produksi akan benmplikasi pada komoditas pangan lainnya yang tentu semakin memperburuk kondisi perekonomian masyarakat.

“Tentu kami tidak sepenuhnya menyalahkan pemerintah dengan melihat posisi dilematis yang dihadapinya, tetapi adalah suatu kewajiban bagi pemerintah untuk menjamin kesejahteraan dan kemakmuran rakyat indonesia, bukan malah sebaliknya memperhadapkan rakyat indonesia pada jurang kesengsaraan,”Ujarnya.

Masih kata dia, kami sadar, rencana kenaikan bbm tidak lepas dari pengaruh ekonomi politik global yang tengah dilanda krisis. krisis sisa-sisa pandemi yang belum tertambal, ditambah lagi situasi politik internasional yang tengah memanas antara rusia dan ukraina. rusia merupakan salah satu produsen dunia minyak bumi dan industri pertambangan seperti nikel dan aluminium. sedangkan, ukraina adalah eksportir utama gandum dunia, termasuk indonesia. embargo perdagangan terhadap rusia dipastikan akan membuat harga minyak meroket

Dan diperkirakan mencapai 100 us per barel. selain harga minyak, harga komoditas gandum juga akan mengalami kenaikan. menurut data badan pusat statistik (bps) tahun 2020, ukraina berada di urutan pertama sebagai pengimpor gandum di indonesia yaitu sebanyak 10, 299 juta ton. kondisi ini semakin diperparah oleh konflik kawasan antara china dan taiwan, di mana kita tahu kedua negara tersebut adalah ‘pena: nam modal asing peringkat 3 dan 10 di indonesia. dalam apbn harga minyak mentah dunia, semula diasumsikan us$100 per barel temyata realisasinya $$105 per barel. sedangkan, konsumsi pertalite naik dari kuota 23,05 juta kiloliter menjadi 29,07 juta kiloliter, sementara solar dari target 15,1 juta kiloliter menjadi 17,44 juta kiloliter. diperkirakan kuota pertalite akan habis pada bulan september sedangkan solar akan habis pada bulan oktober. keterbatasan kuota bbm dan tidak sejalannya dengan terget pemakaian menjadi bukti bahwa mafia bbm dan gas masih bercokol bebas merecoki kesejahteraan rakyat.

“Pemerintah sepertinya belum benar-benar tegas dalam memberantas praktik monopoli ekonomi ini. L belum lagi tidak tepatnya sasaran pemakaian bbm dan gas bersubsidi yang seharusnya diperuntuhkan bagi masyarakat tidak mampu,”Ucapnya.

Terakhir kata di, defisit anggaran yang terus menerus mengakibatkan pemerintah harus bergantung pada utang luar negeri. lama kelamaan tumpukan utang semakin tinggi dan mau tidak mau pemerintah akan melakukan pengetatan anggaran dengan menaikkan pajak atau mencabut semua subsidi publik. yang perlu ditekankan adalah ; tumpukan utang dan inflasi merupakan dua kombinasi sempurna yang bisa mengguncang kestabilan negara.

“Apapun yang menjadi dalih dari keputusan ini, rakyat yang akan dan selalu menanggung akibatnya. bagi rakyat kenaikan bbm di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih pasca pandemi adalah paket komplit penghisapan dan penindasan yang tak berkesudahan,”Pungkasnya.(*)



Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *