Sengkang – Pelaksanaan proyek
galian jaringan gas (Jargas) untuk proyek City Gas di Kabupaten Wajo yang saat ini sedang berjalan tuai tanya dan sorotan terkait hal masalah kedalaman galian untuk pemasangan instalasi pipa distribusi untuk instalasi jaringan sambungan ke masing masing rumah pelanggang.
Iklan Bersponsor Google
Dimana sebelumnya sempat juga menuai sorotan warga terkait hal masalah material bekas galian timbunan material tanah, apakah bekas galian itu diperbaiki kembali seperti sebelumnya atau dibiarkan begitu saja. “Kami pertanyakan apakah ada anggaran untuk dilakukan perbaikan kembali seperti semula. Kalau jalan beton ya dibeton kembali, dan kalau aspal atau paving blok, diperbaiki seperti semula,” tanya sejumlah warga Sengkang.
Anggota LP2HAM Kabupaten Wajo, Rusdianto kepada awak media menuturkan bahwa bukan hanya soal material galian timbunan tanahnya saja yang perlu diperhatikan dan dipertanyakan, namun yang tak kalah pentingnya itu soal kedalaman galian untuk pemasangan pipa instalasi untuk distribusi sambungan city gas untuk pelanggan
Pasalnya soal tersebut dianggap perlu dan penting untuk diperhatikan, mengingat ini penting dan terkait soal masalah keselamatan dari penggunaan city gas nantinya dan untuk meminimalisir akan bahaya atau dampak yang bisa ditimbulkan nantinya.
“Soal kedalam ini perlu diperhatikan agar dikemudian hari hal hal yang tidak diinginkan atau bisa menimbulkan bahaya bisa terhindarkan, apakah soal jika terjadi kebocoran, soal tingkat kepanasan dari terik cuaca panas matahari atau dari jangkauan panas api jika adanya pembakaran sampah warga atau dampak lainya”.Kata Rusdianto
Hal yang sama juga tak jauh berbeda diungkapkan A.Erwin Ketua Bidang Organisasi Dan Kaderenisasi Lembaga JOIN Kabupaten Wajo dan mengatakan dari hasil pantauan dibeberapa titik jalan baik yang jalan Kabupaten dan Provinsi atau Nasional yang dilalui proyek pemasangan untuk instalasi jaringan distribusi proyek Jargas city gas tersebut ditemukan sejumlah galian yang kedalamnya berbeda beda.
“Ada yang tim kami temukan sejumlah besar titik dengan kedalaman hingga 1 meter dan ada juga yang dibawah 1 meter (Hanya kisaran 60 sampai 70 cm saja), seperti disekitaran jalan Sawerigading, Pebabri, Atakkae Kecamatan Tempe dan sekitaran Sempange, Pajalele Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, baik yang masuk dalam kategori jalan Kabupaten, Provinsi atau Nasional yang berbeda beda tingkat kedalaman galian untuk instalasi pemasangan jaringan pipa gas tersebut.Ucap Pak Andi sapaan akrabnya
Untuk itu, Andi dan Rusdianto berharap kepada pihak pengelola atau pelaksana rekanan Jargas City Gas ini bisa lebih memprihatikan akan hal tersebut untuk menghindari hal hal atau dampak yang bisa saja terjadi atau ditimbulkan kemudian hari.
Selai itu juga perlu adanya edukasi atau sosialisasi yang aktif kepada masyarakat khususnya Dua wilayah yaitu Kecamatan Tempe dan Tanasitolo yang dapat proyek sambungan Jargas tersebut, untuk memberikan pemahaman atau pengetahuan seputar penggunaan dan cara mengatasi atau mengantisipasi jikalau terjadi hal baik masalah kebocoran dan lain lainya juga bagaimana cara untuk mengatasinya.”Hal ini juga tak kalah pentingnya agar masyarakat bisa memahami, karena selama ini dapat anggap minim edukasi atau sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat akan hal tersebut soal Jargas ini agar kecendrungan atau rasa was was masyarakat pengguna city gas tak terjadi.Tambahnya
Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Wajo, Rudiyanto secara terpisah sebelumnya pernah mengatakan, bekas galian jaringan gas itu akan diperbaiki seperti semula.
“Nanti setelah dilakukan pengujian dan sudah menyala di rumah baru dilakukan penutupan dengan dipadatkan dan melapis atasnya sesuai kondisi semula,” katanya.
Terkait soal kedalaman untuk pipa 63 berbeda dengan kedalaman pipa 20, kalau untuk edukasi pemanfaatan akan di sosialisasikan oleh PT.Perta Gas Niaga selaku pengelolah dan pengoperasian jargas Wajo. “Tim mereka akan turun ke kelurahan kelurahan untuk edukasi ke masyarakat pengguna, seandainya BUMD Wajo sudah mengambil alih operasi dan pemeliharaan tentu BUMD akan melakukan sosialisasi kepada seluruh calon pelangganya”.Ucapnya
Secara terpisah, Doni Oktarison, salah satu PPK dari Kementerian ESDM RI dan Randa, Humas PT PGAS/PGN Solution Project Jargas mengungkapkan, pekerjaan galian akan diperbaiki kembali sesuai dengan kondisi semula baik tanah, aspal, dan beton (rekondisi sesuai rona awal). “Anggaran untuk rekondisi tersebut ada. Nah, kenapa belum direkondisi karena pekerjaan masih penempatan/lowering pipa dan belum diuji sehingga belum kita tutup. Galian akan ditutup dan secara bertahap akan dikembalikan ke kondisi awal setelah pengujian jaringan pipa gas sudah dinyatakan aman dan tidak bocor,” ungkap Doni.
Kalau untuk kedalaman galian di dokumen Teknis sudah diatur kedalaman minimal nya berdasarkan SNI 13:3507 tahun 2019.Untuk pipa induk 180 mm atau 90 mm : minimal 120 mm, Top Of Pipe, namun jika galian berada di Jalan nasional kedalamannya adalah 150 mm dan untuk kedalaman pipa distribusi (90 mm atau 63 mm) kedalaman minimal 90 mm Top Of Pipe dan untuk kedalaman pipa sambungan rumah (20 mm) minimal 40 mm.
Namun kedalaman tersebut bisa berubah mendapat pengecualian apabila contohnya melewati galian yang sangat keras (bercadas) atau kondisi kondisi di lapangan lain secara justifikasi teknis yang menyebabkan kedalaman tidak bisa (sulit) dicapai sedangkan progress konstruksi harus berjalan.
“Biasanya tim di lapangan akan membuat berita acara untuk kedalaman tersebut kemudian untuk kedalaman yang tidak sesuai dengan spek teknis (jika ada), selain berita acara, ditambah juga dengan proteksi (perlindungan) tambahan seperti ditambah cashing (galvanis) di pipa tersebut atau ditutup dengan concept slap sebagai proteksi tambahan agar instalasi tersebut aman serta treatment treatment lainnya”.Ungkap Doni
Kedalaman minimal galian sudah diatur dalam kontrak, ketidak seragaman kedalaman galian disebabkan beberapa hal antaranya, metode pekerjaan rojok, dilakukan pada lapiran tanah yang lunak, untuk dapat dilakukan pengeboran, dan dengan keragaman kondisi tanah di Wajo, menyebabkan titik tanah lunak akan berbeda beda, sehingga menyebabkan kedalaman pipa juga akan berfariasi, namun demikian dari tim project akan memastikan bahwa kedalaman minimal dapat terpenuhi.
Pada kontur tanah yg terdapat kemiringan (elevasi). Pada saat dilakukan boring manual (rojok) antar lobang pit, dapat menyebabkan terjadi perbedaan kedalaman lobang pipa, namun demikian dari tim project akan memastikan bahwa kedalaman minimal dapat terpenuhi.
Dalam hal metode rojok tidak dapat maka akan dilakukan metode open cut (digali terbuka), sehingga didapati kedalaman sesuai yang dipersyaratkan dalam kontrak, dalam hal kondisi tanah batuan/cadas dan tidak dapat didapatkan kedalaman minimum maka pada jalur tersebut akan dilakukan penguatan dengan cor beton untuk perlindungan terhadap pipa yang tertanam.
Sedang untuk edukasi dan sosialisasi terkait safety dan lain lainya sudah kita singgung dan sampaikan saat pertama kali koordinasi dan sosialisasi dg Pemda Wajo (showan awal). Kemudian saat survey awal sebelum konstruksi dimulai, tim di lapangan juga akan sosialiasasi lagi di tingkat Kecamatan, Kelurahan perihal safety tersebut, kemudian nanti akan diaktivasi juga atau dialiri gas, biasanya dari operator Jargas Wajo (PT. Pertagas Niaga) juga akan menjelaskan teknis dan safety penggunaan Jargas yang aman kepada pelanggan.Tambahnya
Seperti diketahui untuk project Jargas City Gas Wajo juga sebelumnya pernah mendapatkan pada sekitar tahun 2014 lalu jaringan gas tersebut memasok delapan kelurahan di Kota Sengkang dan terdiri dari 4.172 sambungan atau rumah tangga.
Kendati dirintis sejak 2011, uji coba jaringan gas kota ini baru dimulai Oktober 2013, di mana penyaluran dilakukan oleh Pertamina bekerja sama dengan perusahaan daerah Kabupaten Wajo yakni PT Wajo Energi Daya.
Sementara itu untuk pengoperasian jaringan gas rumah tangga Kota Wajo tersebut secara resmi pada 10 Februari 2014. Dan setelah lama beberapa tahun lalu vakum dan masih banyaknya sambungan tersebut belum maksimal pemanfaatanya dan digunakan maksimal, barulah pada tahun 2021 kembali mendapatkan Project jargas city gas untuk Dua wilayah Kecamatan Tempe dan Tanasitolo sebanyak 5.750 sambungan dan rencana mendapatkan tambahan sekitar 1000 sambungan menjadi total 6.750 sambungan dan diwacanakan akan kembali mendapatkan tambahan sambungan tahun tahun berikutnya sebanyak 5.300 rencana sambungan untuk masyarakat Wajo.
Iklan Google AdSense