Momok Inflasi & Tahun 2023 Yang Gelap, Forkopimda Mamasa Safari Sosialisasi PID Beri Stimulan Ekonomi Produktif Kepada Masyarakat

MAMASA — Selama 3 hari kedepan terhitung, senin, 5 Desember 2022, Forkopimda Kabupaten Mamasa melaksanakan safari sosialisasi Pengendalian Inflasi Daerah (PID) Kabupaten Mamasa. Kegiatan ini dibagi dalam dua tim yang masing-masing dipimpin langsung oleh Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi dan Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda.

Rombongan Bupati Ramlan berkeliling di seluruh kecamatan di wilayah 2 yakni kecamatan Sumarorong, Messawa, Nosu, Pana serta Tabang sementara Wakil Bupati Marthimus Tiranda berkeliling di seluruh kecamatan di wilayah 3 yakni Mehalaan, Rantim, Mambi, Bambang, Aralle, Bumal serta Tabulahan, selanjutnya kedua tim ini akan berkolaborasi di wilayah 1 yakni Tanduk Kalua, Balla, Sespa, Tawalian dan Mamasa

Pada Senin, 5 Desember 2023, bersama Kajari, Wakapolres dan anggota DPRD di Kecamatan Tanduk Kalua, Bupati mengingatkan masyarakat akan tantangan dan ketidakpastian global akan semakin gelap pada tahun 2023. Berbagai krisis yang terjadi, seperti krisis pangan, energi, finansial, dan juga ancaman resesi yang akan terjadi pun tak bisa dikalkulasi oleh karena itu Forkopimda secara bergiliran memberi arahan dan imbauan kepada jajaran Camat, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama sebagai ujung tombak mengimbaskan kepada seluruh masyarakat supaya melakukan mitigasi dari dampak inflasi yakni mengajak masyarakat untuk kreatif dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur, rajin menanam tanaman bahan pangan dan hidup berhemat.

Bupati mengingatkan kepada para penyuluh di tingkat desa agar tidak tidur, mereka diharuskan berada ditengah-tengan masyarakat memberi pendampingan. Ia juga mengingatkan bahwa tahun 2023 mendatang adalah tahun politik karena itu masyarakat diminta untuk tidak terpengaruh dengan tahun politik tersebut,” Fokus saja melakukan kegiatan masing-masing yakni memanfaatkan lahan tidur dan rajin menanam, tidak usah terpengaruh dengan tahun pilitik supaya bisa melewati tantangan dampak inflasi dan resesi ekonomi” harap Bupati Ramlan.

Di kesempatan sosialisasi ini, Forkopimda memberi bantuan stimulant ekonomi produktif seperti BLT tunai dan bahan pokok dari Diskoperindag, bantuan benih bawang merah dari Dinas Pertanian, benih ikan air tawar dari Dinas Perikanan serta bibit cabe dari Dinas Ketahanan Pangan.

Dilansir dari pernyataan Presiden Jokowi menyebut ketidakpastian global saat ini sangat mengkhawatirkan banyak negara, termasuk Indonesia. Akibat kenaikan harga energi hingga suku bunga acuan di berbagai negara inflasi melonjak.

Dia menyebut sudah ada 5 negara yang inflasinya melonjak hingga di atas 80 persen. Sementara di Indonesia, Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuan dua kali ke posisi 4,25 persen belum lama ini. Sementara inflasi Indonesia per Agustus 2022 mencapai 4,69 persen dan diprediksi tembus 6 persen di akhir tahun ini.

“Ini pertama kali saya sampaikan, momok terbesar adalah inflasi, Kenaikan barang dan jasa. Momok semua negara saat ini. Biasanya cuma (inflasi) 1 persen, sekarang ada yang 8 (persen, bahkan ada yang 80 persen (inflasi),” kata Jokowi dalam memberikan pengarahan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati, di Jakarta Convention Center, Kamis (29/9).
Tahun 2023 yang Gelap

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti, tantangan dan ketidakpastian global akan semakin gelap pada tahun depan. Berbagai krisis yang terjadi, seperti krisis pangan, energi, finansial, dan juga ancaman resesi yang akan terjadi pun tak bisa dikalkulasi.

Krisis yang terjadi di Inggris saat inipun berdampak langsung pada nilai tukar mata uang di semua negara sehingga semakin melemah, termasuk di Indonesia. Perang di Ukraina yang juga belum akan berhenti dalam waktu dekat pun semakin menyulitkan kondisi ekonomi dunia saat ini.

Krisis pangan yang terjadi saat ini telah menyebabkan 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut. Sedangkan 19.700 orang di dunia tiap harinya meninggal karena kelaparan.

Namun, krisis pangan ini tak terjadi di Indonesia. Bahkan, Indonesia juga telah mendapatkan sertifikat pengakuan swasembada beras sejak 2019 dan dianggap memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dari International Rice Research Institute.
Jokowi kemudian mengingatkan jajarannya agar tidak senang dulu meski Indonesia mendapat sertifikat swasembada pangan dan ketahanan pangan yang baik dari lembaga internasional.

Untuk mengatasi masalah inflasi dan tahun 2023 yang akan gelap, Presiden Jokowi ingin masalah tersebut ditangani oleh semua pihak dan elemen bangsa. Kekompakan antara pemerintah pusat, daerah, sampai elemen masyarakat bawah seperti saat mengatasi pandemic covid-19 akan bisa mengatasi inflasi dan melewati tahun 2023 yang akan gelap.(Leo)

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *