MAMUJU – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), mengeluarkan peringatan keras dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Percepatan Kegiatan Survei, Investigasi, dan Desain (SID) cetak sawah serta percepatan Luas Tambah Tanam (LTT), Kamis, 17 Juli 2025, di Ruang Oval Kantor Gubernur Sulbar.
Iklan Bersponsor Google
Rapat penting tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dari enam kabupaten serta pemangku kepentingan lintas sektor. Dalam forum tersebut, SDK secara tegas menyampaikan bahwa dari total rencana cetak sawah seluas 4.070 hektare sesuai alokasi anggaran dalam DIPA, Sulbar hanya mampu menyanggupi 1.300 hektare.
“Kalau ini tidak diseriusi, tidak makan kita nanti!” tegas Suhardi Duka dengan nada tinggi, menyadarkan seluruh peserta rapat akan urgensi program ini bagi ketahanan pangan daerah.
Gubernur juga menekankan pentingnya keberanian mengambil langkah strategis, termasuk usulan pembukaan lahan di wilayah hutan lindung—selama bukan kawasan konservasi—untuk dijadikan sawah.
“Yang penting jangan kawasan konservasi. Nanti saya yang urus ke pusat. Bukan urusanmu, itu urusan saya,” kata SDK menegaskan komitmennya.
Langkah ini merupakan bagian dari respons Sulbar dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Targetnya, Sulbar bisa menyumbang 203.000 ton beras per tahun.
Namun, tantangan utama masih datang dari alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit yang terus meningkat. SDK pun meminta data potensi lahan segera dikumpulkan dan dibawa ke Jakarta untuk mendapatkan pelepasan kawasan hutan secara resmi.
“Demi kasih makan rakyat, kita lepas kawasan hutan—dengan batasan tertentu,” tegasnya lagi.
Rapat koordinasi ini menjadi bukti keseriusan Pemprov Sulbar dalam mengejar target tanam dan menjaga stabilitas pangan di tengah ancaman krisis pangan nasional maupun global.
Iklan Google AdSense