POLMAN — Aksi di depan Kantor DPRD Polmam, PMII Cabang Polman Gelar aksi Demo Tolak Kenaikan Bahan Bakar Minyak BBM, Senin 5 September 2022.
Iklan Bersponsor Google
Aksi Penolakan ini sendiri diberi Nama September Bergerak Menolak Kenaikan Harga BBM Subsidi.
Berikut 5 Tuntutan PC PMII Cabang Polman:
1. Turunkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi.
2. Mendesak pemerintah dalam menerapkan aturan subsidi tepat sasaran yang harus mengutamakan masyarakat kecil.
3. Mendesak pemerintah secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM
(Bahan Bakar Minyak).
4, Mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan
penyaluran BBM bersubsidi.
5. Membuat pernyataan sikap berupa video dan bertanda tangan di atas surat pernyataan
sebagai bentuk keseriusan dalam mengawal masalah ini sampai ke pusat.
Muhammad Ade Wijaya S.H, selaku penanggung jawab aksi, dalam Orasinya mengatakan, Dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan “Bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Demikian pula dengan bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikusai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat”.
“Mengingat minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam strategis yang memegang peranan penting dalam berbagai sektor baik industri, transportasi, serta energi maka pemerintah wajib menjalankan amanat Undang-Undang dengan maksimal dan sesuai kesejahteraan rakyat,” Ujarnya.
Masih kata dia, Sedangkan masyarakat kita hari ini masih dalam tahap pemulihan akibat dampak langsung dari pandemi Covid-19 yang menyita banyak waktu, biaya dan tenaga dalam menjalaninya. Berbagai sektor hampir dibuat lumpuh diakibatkan pandemi, Perekonomian menurun, kesehatan terancam, dan tentunya pembatasan-pembatasan gerak yang membuat roda perekonomian menjadi terhambat.
“Tapi hari ini, di saat masyarakat sudah mulai mencoba bangkit dari keterpurukan akibat pandemi, kembali dengan rutinitas untuk mendapatkan penghasilan yang terhambat selama beberapa tahun terakhir, kembali melakukan interaksi ekonomi guna – memperbaiki taraf hidup menjadi lebih baik. Masalah mencuat kembali dengan kenaikan harga BBM bersubsidi secara tiba-tiba dan signifikan yang kita ketahui bersama bahwa BBM merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital di kalangan masyarakat,”Ungkapnya.
Masih dalam orasinya, Disamping mempengaruhi pulibnya pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat, dampak kenaikan harga BBM juga tentunya mempengaruhi berbagai macam profesi yang sedang digeluti masyarakat. Para Petani, Nelayan, Driver, Ojek, dan berbagai profesi Jainnya terancam, kebutuhan pokok, pangan, sandang dan papan juga terancam mengalami kenaikan harga karena sejatinya dalam produksi dan distribusinya sangat membutuhkan BBM bersubsidi.
“Jika seperti ini, maka Slogan HUT NKRI ke 77 “Pulih lebih cepat, Bangkit lebih kuat” sangat sulit untuk terealisasi, karena sejatinya slogan hanya slogan, tapi tidak dibarengi bukti nyata,”Pungkasnya.(*)
Iklan Google AdSense