MAMUJU TENGAH – Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PPGTM) Klasis Budong-Budong menggelar Festival PPGTM di Jemaat Pasapa, Desa Pasapa, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, sejak Senin, 28 Juli hingga Kamis, 31 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan seluruh pemuda Kristen di lingkup Gereja Toraja Mamasa Klasis Budong-Budong.
Iklan Bersponsor Google
Selama empat hari penuh, festival ini menyuguhkan berbagai rangkaian kegiatan yang sarat nilai spiritual, sosial, dan edukatif. Di antaranya: Ibadah Kebaktian Penyegaran Iman, perlombaan kesenian dan kerohanian, pertandingan olahraga, seminar hukum dan kepemudaan, bakti sosial, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga aksi donor darah perdana dalam sejarah festival.
Ketua PPGTM Klasis Budong-Budong, Nelwan Jhonatan, menyebut festival tahun ini menghadirkan terobosan penting. Untuk pertama kalinya, PPGTM menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah dalam aksi donor darah sekaligus menandatangani Nota Kesepahaman (MoU). Kesepakatan tersebut menandai awal sinergi jangka panjang antara pemuda gereja dan pemerintah di bidang kesehatan.
“Kami sangat bangga dan berterima kasih kepada Pemkab Mamuju Tengah, khususnya Dinas Kesehatan, yang terus mendukung program kami. MoU ini memberi legal standing yang jelas agar ke depan kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan gratis, edukasi pola hidup sehat, hingga rujukan medis bisa terus berlanjut, terutama bagi masyarakat gereja dan daerah terpencil,” ungkap Nelwan.
Dukungan dari Bupati Mamuju Tengah tidak hanya berhenti di sektor kesehatan. Menurut Nelwan, Pemkab juga menjanjikan bantuan perawatan infrastruktur melalui Dinas PU sebagai bentuk konkret aksi bakti sosial lanjutan.
“Kami berharap semua kegiatan ini tidak hanya dinikmati oleh warga gereja, tapi juga masyarakat sekitar secara luas. Karena inilah semangat pelayanan kami, melampaui batas-batas sekat agama dan sosial,” tutup Nelwan, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Mamuju Tengah.
Festival ini menjadi simbol pergerakan pemuda gereja yang aktif, inklusif, dan siap bersinergi membangun daerah — dari pelosok, oleh pemuda, untuk semua.
Iklan Google AdSense