POLMAN — Permasalahan kebudayaan mendapat perhatian penting dalam debat kandidat Pilkada Polman 2024 putaran pertama, Rabu (6/11/2024).
Para panelis yang merupakan akademisi dan praktisi profesional melihat urgensi tindakan pemerintahan daerah terhadap kebudayaan dengan dimunculkannya Ranperda terkait Bahasa Mandar.
“Masuknya Ranperda kebudayaan Mandar dalam sub tema debat kandidat Pilkada Polman menunjukkan urgensi kebijakan politik untuk memaksimalkan upaya pelestarian kebudayaan lokal sebagai identitas daerah sekaligus khazanah kebudayaan Indonesia.” Ujar Samsul Mahmud.
Calon Bupati nomor urut 1 ini berkomitmen akan mempercepat pengesahan Perda Bahasa Mandar sekaligus Juknis program turunannya.
“Terkait Ranperda Bahasa Mandar, Assami akan mendorong percepatan pengesahan Perda Bahasa Mandar dan Juknis turunannya bisa dimasukan dalam kurikulum Mulok ataupun penerapan sehari berbahasa daerah Mandar, Bugis, Jawa Mamasa, Pattae dan lainnya dalam pelayanan kantor-kantor pemerintah.” Ucap Samsul.
Samsul Mahmud berkomitmen memaksimalkan pelestarian kebudayaan lokal secara menyeluruh lewat program yang sudah disusunnya bersama Wakilnya.
“Program Assami menyeluruh dan relevan dengan urgensi pelestarian budaya. Assami sudah merancang program zonasi pelestarian budaya sejalan dengan RPJPD, RPJMD dan RKPD 2025. Revitalisasi bidang kebudayaan Assami garis besarnya dalam segmen pelestarian Budaya Tradisional terintegrasi menjadi zona Pariwisata Budaya Tradisional.”
“Pariwisata Budaya Tradisional Mandar di Kecamatan Tinambung, Limboro, Balanipa, Alu, Campalagian, Luyo, dan Tubbi Taramanu dan Pariwisata Budaya Tradisional Jawa di Kecamatan Wonomulyo.” Imbuhnya
Lebih lanjut, Samsul Mahmud akan mengembangkan situs-situs sejarah menjadi referensi akademis.
“Kalau lebih diperluas lagi, wawasan kebudayaan kita sangat berkaitan dengan sejarah. Karenanya situs-situh sejarah sudah sangat perlu direvitalisasi sekaligus menjadi referensi penelitian akademis. Kawasan Situsnya kita rekonstruksi sambil mendorong intensitas penelitian dan penulisan buku-buku ilmiahnya.” Pungkas Samsul.