Demi Sholat 5 Waktu Kapolda Maluku “Break” Rapat dan Tinggalkan Kesibukanya

Foto : Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar tengah duduk bersama Ustad Habib Rifki Aseggaf Salah Seorang Tokoh Ulama di Provinsi Maluku
Foto : Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar tengah duduk bersama Ustad Habib Rifki Aseggaf Salah Seorang Tokoh Ulama di Provinsi Maluku

AMBON — Sikap Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar patut menjadi teladan. Sebab, demi menjaga shalat di awal waktu, ia mengaku rela meninggalkan semua kesibukan dunia ketika adzan sudah berkumandang.

Saat adzan berkumandang, Kapolda menegaskan, selalu menghentikan kegiatan apapun meski sedang sibuk-sibuknya. Termasuk ketika sedang dalam rapat siapapun yang memimpin akan ditinggalkan.

Bacaan Lainnya

Baginya, tanggung jawab terhadap sang pencipta adalah hal utama. Hal ini bisa dibilang sangat mengagumkan, mengingat kesibukan seorang pemimpin polisi yang tentu harus berkutat dengan segudang permasalahan.

Lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, tepatnya pada tanggal 23 Januari 1963 Sosok Irjen Pol Drs. Baharudin Djafar juga dikenal sebagai sosok pemimpin, yang cinta ulama

Menurutnya, sikap dan perilaku seorang polisi sebagai pelayan masyarakat akan terbentuk dengan sempurna apabila dilandasi dengan Habluminallah yaitu hubungan dengan Allah atau sang pencipta.

 

Menyadari kehadiran manusia sebagai hamba yang punya kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, membangun hubungan dengan sang pencipta adalah langkah awal yang konkret guna mengetahui beratnya tanggung jawab yang harus diemban oleh pelayan masyarakat, terlebih bagi pemimpin polisi seperti Kapolda

Selain dikenal teguh menerapkan prinsip sholat lima waktu sebagai harga mati, Sosok Irjen Pol Baharudin Djafar juga sering melakukan kegiatan bakti sosial di sela-sela waktu luangnya.

Dikatakan, kunci surga adalah shalat dan kuncinya shalat itu bersuci. Kapolda menjelaskan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Bersuci itu separoh keimanan” (HR. Muslim)

Ada yang mengatakan, maknanya iman menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu, begitu juga wudhu. Sebabnya, karena wudhu tidak sah tanpa iman. Karena harus dengan iman inilah disebut sebagai separuh darinya.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *