Di Kecamatan Nosu-Pana-Tabang Masih Ada Titik Jalan Rusak Parah

MAMASA, RAKYATTA.CO — Di Kabupaten Mamasa masih terdapat banyak wilayah yang masih sangat tertinggal utamanya infrastruktur jalan dan jembatan.

Misalnya beberapa ruas jalan di Kecamatan Pana, Tabang dan Nosu, kondisi jalan di daerah ini cukup memprihatinkan, bahkan masih terdapat masyarakat yang menggunakan kuda untuk mengangkut kebutuhannya akibat masih sulit dilalui kendaraan roda dua.

Dengan kondisi demikian, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa Jufri Sambo Ma’dika meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mamasa untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah tersebut.

Menurut Jufri, panjang ruas jalan yang paling parah yaitu antara Pana’-Tabang sekitar 25 kilometer. Yang telah dikerjakan hanya sepanjang 3 kilometer padahal jalan tersebut berstatus jalan kabupaten.

Ia mengatakan, seperti titik jalan Bottik-Masewe yang berbatasan dengan Kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, yang dikerjakan hanya 600 meter dari total panjangnya 7 kilometer.

“Padahala jalan ini sangat strategis kerena menghubungkan dua kabupaten dan dua provinsi”, ujar Jufri saat di temui di ruang kerjanya, Kamis 28 November 2019.

Dijelaskan Jufri, ketertinggalan dari sisi pembangunan jalan diwilayah konsituennya tersebut dibuktikan dengan kendaraan yang digunakan masyarakat di daerah tersebut hanya mobil hartop sebagai alat transportasi umum, meski mobil serupa sudah jarang digunakan daerah lain.

“Tapi di daerah Nosu-Pana’-Tabang itu jadi alat transportasi andalan, karena hanya itu yang bisa masuk, motor saja hanya motor trail yang bisa”, ungkapnya.

Yang paling memperihatinkan kata dia, di daerah Nosu kalau masyarakat menuju ke Masewe masih banyak yang menggunakan Kuda sebagai alat transportasi sehari-hari.

Selain itu, juga terdapat infrastruktur jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Tabang yang masih sangat memprihatinkan. Yakni jembatan Ekko Padang yang menghibungkan Desa Masuppu dan Kelurahan Tabang.

Pasalnya jembatan tersebut hanya bisa dilalui pengendara motor lantaran hanya terbuat dari beberpa batang bambu. Dikatakannya, jembatan itu pernah dikerjakan sekira 9 tahun yang lalu tapi sampai saat ini belum selesai.

“Pernah dikerja tapi hanya satu abutmentnya, saya tidak tahu apakah anggarannya hanya untuk itu atau seperti apa,”tuturnya.

Dengan kondisi itu, Jufri menerangkan, jika warga Pana’, hendak ke Kecamatan tabang melalui jalur tersebut, maka harus memutur ke wilayah Toraja untuk sampai di tempat tujuan.

“Jadi memang daerah itu masih sangat tertinggal disegi jalan dan jbatan”, tandasnya.

Sehingga ia meminta agar Pemda Mamasa sekiranya dapat memprioritaskan pembangunan jalan dan jembatan di wilayah tersebut.

WAHYU

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *