Hari Bhakti Transmigrasi ke 69, Pemerintah Dorong Percepatan Ekonomi Masyarakat

MAMASA, RAKYATTA.CO — Dinas Transmigrasi Kabupaten Mamasa menggelar apel bersama dalam memperingati Hari Bhakti Transmigrasi ke 69. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman Gedung SDN Rano, Kamis 12 Desember 2019, pagi tadi.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Mamasa Martinus Tiranda, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa Ir Mambu MT, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mamasa Imanuel, Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Hermin Lululangi, Camat Mehalaan Armin, UPT Transmigrasi Rano Darman, dan seluruh warga transmigrasi unit Rano.

Wakil Bupati Mamasa Martinus Tiranda dalam sambutannya menyampaikan, tanggal 12 Desember merupakan hari bersejarah bagi transmigrasi di Indonesia yang setiap tahunnya diperingati. Penyelenggaraan Transmigrasi di Indonesia berawal dari jaman kolonisasi yaitu pada tahun 1905 ditandai dengan penempatan pertama sebanyak 155 Kepala Keluarga (KK) dari Jawa Tengah ke Provinsi Lampung.

Lanjut Marthinus mengatakan, istilah transmigrasi sendiri pertama kali dikemukakan oleh Bung Karno pada tahun 1927 dalam pidato pada tanggal 28 Desember 1964 bahwa urusan transmigrasi merupakan urusan hidup dan mati.

Diterangkan Marthinus, sudah 69 tahun proses penyelenggaraan program transmigrasi mewarnai kehidupan bangsa Indonesia terdapat suka dan duka, ada sukses dan ada pula tidak sukses. Namun kontribusi yang dilahirkan adalah membuka daerah tertinggal melalui program transmigrasi dan itu telah berhasil.

“telah banyak daerah tertinggal di Indonesia sangat terbangun dengan adanya transmigrasi, itu yang perlu kita apresiasi”, kata Marthinus Tiranda.

Salah satu keberhasilan transmigrasi, selain membangun pemukiman baru, juga mewujudkan kawasan transmigrasi sebagian pusat pertumbuhan ekonomi.

Hingga saat ini kata dia, telah ada 2,2 juta Kepala Keluarga (KK) atau kurang lebih, 8,8 juta jiwa yang menjadi warga transmigrasi di sejumlah daerah yang ada di Indonesia.

“Program Transmigrasi mengalami pasang surut dalam perjalanannya akan tetapi hal ini tidak mematahkan semangat untuk terus bekontribusi dalam membangun Indonesia semakin sejahtera”, katanya.

Dikatakannya, setidaknya di beberapa kawasan transmigrasi telah terdapat 26 pabrik kelapa sawit, 21 pabrik crum rubber, 13 pabrik pengelolaan kakao, serta industri pengelolaan jagung yang suplai material bahan bakunya diproduksi oleh kawasan transmigrasi.

Selain itu, dalam lima tahun terakhir program transmigrasi telah mendukung percepatan terbitnya
sertifikat tanah warga transmigran sebanyak 133.207 bidang.

Pada kesempatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-69 setelah melihat kerja nyata keberhasilan pembangunan transmigrasi yang turut serta dalam membangun dan
mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi desa, kecamatan, kabupaten bahkan provinsi. Sehingga dalam Hari Bakti Transmigrasi ke 69 tahun ini mengambil
Tema “Transmigrasi Kerja Nyata, Membangun Bangsa”.

Pemerintahan saat ini sangat mendukung Program Transmigrasi. Salah satu dukungan pemerintah telah dibuktikan dengan tertbitnya Peraturan Presiden Nomor 50 tahun 2018 tentang koordinasi dan Integrasi penyelenggaraan Transmigrasi.

“Hal ini menandakan keseriusan pemerintah dalam menangani program transmigrasi yang
secara nyata memberikan kontribusi dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi
baru”, katanya.

Ditambahkannya, Pemernintah dalam penyelenggaraan transmigrasi juga menargetkan perubahan paradigma baru terkait pengembangan transmigrasi bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang mental spiritual, bidang kelembagaan dan bidang pengelolaan sumber daya alam.

“Pembangunan fisik di permukiman atau kawasan transmigrasi harus seiring dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia”, pungkasnya. (Wahyuandi)

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *