Polman,- Menyikapi aksi gerak jalan sekelompok transgender (waria) di Polewali Mandar dalam menyambut HUT kemerdekaan RI menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Polewali Mandar.
Ketua HMI Komisariat FKIP Unasman, Adam menyebut, beberapa hari terakhir, dunia maya khususnya di Polewali Mandar dihebohkan beberapa postingan yang menampilkan kelompok waria mengikuti perlombaan gerak jalan yang di adakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan PDAM Wai Tipalayo.
“Dengan penampilan menyerapai wanita bermake up tebal dan rok mini kelompok waria tersebut menampilkan hal yang tak senonoh di depan publik. Kata Adam diterima redaksi Rakyatta.Co, Rabu (16/8/2023).
Menurutnya, Kami sangat menghargai kebebasan berekspresi apalagi mereka juga adalah warga negara, namun ketika kebebasan itu justru merusak tataran norma agama, etika dan moral dengan tindakan amoral yg dipertontonkan dalam video yang berdurasi 18 detik yang dilakukan di depan umum itu sangatlah menciderai bahkan merusak nilai-nilai sakral HUT Kemerdekaan.
“Harus ada tindak lanjut jangan sampai ini adalah pembiaran hingga merusak pendidikan moral di bumi tipalayo.” Bebernya.
Lanjut Adam menyebut, Kami sangat banyak kegiatan bermanfaat dan sifatnya menghibur yang bisa kita tampilkan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan kita tanpa harus menciderai norma agama dan budaya kita.
Dalam klarifikasi Ketua Panitia HUT, Ia tidak mengetahui kelompok waria menjadi peserta gerak jalan, Dalam poin yang kami soroti bukan pada perlombaan gerak jalannya namun kepada perilaku yang tidak semestinya di pertontonkan di depan publik.
“Justru kami melihat ini adalah murni kesalahan panitia yang seakan melakukan pembiaran yang kemudian bisa dibenarkan hal demikian terjadi,” Ungkapnya.
Kami HMI FKIP Unasman mengecam dengan keras oknum peserta gerak jalan yang menampilkan tindakan tak senonoh di muka publik dan meminta kepada panitia pelaksana agar bertanggung jawab kepada publik atas insident yang terjadi.
Evaluasi Panitia beserta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta seluruh stakeholder yang terlibat dalam kegiatan gerak jalan yang telah gagal Mempereteksi event yang dilakukan. Bahkan ketika hal tersebut tidak diindahkan oleh mereka yang terkait maka kami akan menyampaikan aspirasi lewat demonstrasi. Tandasnya (*)
Polman,- Menyikapi aksi gerak jalan sekelompok transgender (waria) di Polewali Mandar dalam menyambut HUT kemerdekaan RI menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Polewali Mandar.
Ketua HMI Komisariat FKIP Unasman, Adam menyebut, beberapa hari terakhir, dunia maya khususnya di Polewali Mandar dihebohkan beberapa postingan yang menampilkan kelompok waria mengikuti perlombaan gerak jalan yang di adakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan PDAM Wai Tipalayo.
“Dengan penampilan menyerapai wanita bermake up tebal dan rok mini kelompok waria tersebut menampilkan hal yang tak senonoh di depan publik. Kata Adam diterima redaksi Rakyatta.Co, Rabu (16/8/2023).
Menurutnya, Kami sangat menghargai kebebasan berekspresi apalagi mereka juga adalah warga negara, namun ketika kebebasan itu justru merusak tataran norma agama, etika dan moral dengan tindakan amoral yg dipertontonkan dalam video yang berdurasi 18 detik yang dilakukan di depan umum itu sangatlah menciderai bahkan merusak nilai-nilai sakral HUT Kemerdekaan.
“Harus ada tindak lanjut jangan sampai ini adalah pembiaran hingga merusak pendidikan moral di bumi tipalayo.” Bebernya.
Lanjut Adam menyebut, Kami sangat banyak kegiatan bermanfaat dan sifatnya menghibur yang bisa kita tampilkan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan kita tanpa harus menciderai norma agama dan budaya kita.
Dalam klarifikasi Ketua Panitia HUT, Ia tidak mengetahui kelompok waria menjadi peserta gerak jalan, Dalam poin yang kami soroti bukan pada perlombaan gerak jalannya namun kepada perilaku yang tidak semestinya di pertontonkan di depan publik.
“Justru kami melihat ini adalah murni kesalahan panitia yang seakan melakukan pembiaran yang kemudian bisa dibenarkan hal demikian terjadi,” Ungkapnya.
Kami HMI FKIP Unasman mengecam dengan keras oknum peserta gerak jalan yang menampilkan tindakan tak senonoh di muka publik dan meminta kepada panitia pelaksana agar bertanggung jawab kepada publik atas insident yang terjadi.
Evaluasi Panitia beserta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta seluruh stakeholder yang terlibat dalam kegiatan gerak jalan yang telah gagal Mempereteksi event yang dilakukan. Bahkan ketika hal tersebut tidak diindahkan oleh mereka yang terkait maka kami akan menyampaikan aspirasi lewat demonstrasi. Tandasnya (*)