Pasangkayu – Dalam kunjungan resmi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat (Kakanwil Kemenkumham Sulbar), memberikan penguatan tugas dan fungsi kepada seluruh pegawai Rutan Pasangkayu. Kakanwil Kemenkumham Sulbar mengingatkan bahwa fungsi utama pegawai adalah sebagai abdi negara serta pelayan masyaraktan, Rabu (27/12).
Kepala Rutan Pasangkayu, Tisep Oven Harry menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan Kakanwil Kemenkumham Sulbar. Selain itu, Beliau juga menyampaikan laporan mengenai berbagai kegiatan dan program serta pembangunan yang telah dilaksanakan di Rutan Pasangkayu.
“Kami siap mengimplementasikan arahan dan masukan yang diberikan oleh Bapak Kakanwil. Bersama-sama, kita dapat mencapai standar pelayanan yang tinggi dan menjadikan Rutan Pasangkayu sebagai lembaga pemasyarakatan yang berdaya,” ujar Tisep.
Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Marasidin menekankan bahwa sebagai abdi negara, integritas dan dedikasi pegawai Rutan Pasangkayu sangatlah penting. Beliau juga mengharapkan pegawai Rutan Pasangkayu untuk selalu berkomitmen pada prinsip-prinsip moral dan etika dalam setiap aspek pekerjaan.
“Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di Rutan Pasangkayu, ingatlah bahwa kita adalah abdi negara. Fungsi utama kita adalah melayani masyarakat, memberikan pelayanan terbaik, dan menjaga keamanan serta ketertiban di lembaga ini,” ujar Marasidin dengan tegas.
Penguatan tugas dan fungsi dari Kakanwil ini merupakan kesempatan untuk memberikan motivasi dan dorongan semangat bekerja kepada seluruh pegawai Rutan Pasangkayu. Selain itu, beliau juga menekankan perlunya sinergi dan kerjasama antarpegawai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
“Pesan saya kepada seluruh pegawai Rutan Pasangkayu, teruslah bekerja dengan integritas tinggi, tingkatkan pelayanan, dan jaga kepercayaan masyarakat. Kita semua bagian dari sistem yang lebih besar untuk memberikan kontribusi bagi kebaikan bersama,” tutup Marasidin.
Penguatan tugas dan fungsi ini tidak hanya memberikan arahan dan pengingatan, tetapi juga menjadi momen mempererat hubungan antara pimpinan wilayah dan lembaga pemasyarakatan, menciptakan sinergi yang kuat dalam menjalankan fungsi dan misi abdi negara.
