POLMAN — Polewali Mandar meski dengan DPT terbanyak dari enam kabupaten di Sulawesi Barat disebut tidak lagi menjadi dominasi elektoral satu Paslon di Pilgub 2024.
Direktur Logos Politika, Maenunis Amin menyebut dinamika koalisi membuat geopolitik Pilgub 2024 berbeda jauh dari 2017 lalu.
“Kalau direview Pilgub Sulbar 2017 lalu, dua hal yang hemat saya menjadi mapping penting. Pertama, barisan pemenangan ABM-Enny di Polman utuh kolaborasi ABM-AIM-PHS-Enny. ABM-Enny menang signifikan di mayoritas kecamatan dan hanya menang tipis kurang 2% dari JSM-Hasan di Tinambung, Wonomulyo dan Mapilli. Kedua, Pilgub 2017 adalah pertarungan ABM versus JSM di Polman. Yang berbeda Di Pilgub 2024 ini ABM, AIM dan PHS-Enny pecah kongsi sedangkan JSM kini berpasangan SDK.” Ujar Maenunis.
Menurutnya, Kabupaten Polman akan terpecah cukup merata tidak lagi menjadi dominasi oleh satu Pasangan Calon.
“Polman akan terpecah cukup merata dan tidak lagi menjadi dominasi satu Paslon yang artinya juga Pilgub Sulbar tidak lagi ditentukan siapa yang memenangkan Polman tapi siapa yang menang merata di enam kabupaten.” Imbuhnya.
Pilgub Sulbar hematnya, akan lebih ditentukan oleh komposisi dan geopolitik koalisi.
“Pertarungan akan lebih ditentukan pada komposisi dan geopolitik koalisi. ABM-Arwan akan mendominasi Mateng, SDK-JSM mendominasi Mamuju sedangkan PHS-Enny dapat dukungan AAS-Ramlan yang punya pengalaman panjang memenangkan Mamasa. Pertarungannya ketat dan prediksi saya presisinya tipis.” Kunci Maenunis.