Sutinah Is Female Fighter

Penulis: Nanang Wahidin

OPINI — Sitti Sutinah Suhardi adalah nama panjang dari sosok perempuan yang belakangan ini marak diberitakan hampir semua media elektronik juga non elektronik, diantaranya media cetak,TV, juga media yang berbasis online, apalagi yang beraktifitas diwilayah kerja Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, atas manuver politik yang dilakukannya dalam menghadapi Pilkada Mamuju 2020.

Perempuan yang sering disapa dengan panggilan akrab ‘TINA’ ini berhasil membawa pikiran masyarakat Mamuju ke tahun 2005 lalu, dimana saat bapaknya dengan begitu ulet dan gesit memainkan peran, pada akhirnya mampu menumbangkan Petahana dan menjadi orang nomor satu di Kabupaten Mamuju dan tidak hanya sampai disitu saja, sebab justeru malah melenggang ke periode keduanya dengan begitu mulus.

Hampir semua masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Mamuju tau, bahwa TINA merupakan putri sulung dari DR. H. Suhardi Duka, sekilas ketika kita mencermati progres politik yang lalui oleh TINA, maka akan menggambarkan kualitas yang dimliki oleh ayahnya sebab selain pepatah mengatakan ‘Buah tidak jauh dari pohonnya’ namun kharismatik SDK itu jelas tergambar pada sosok TINA yang ketika dilihat maka reaksi akal kita perlahan menggeser imaginasi kita untuk kembali mengingat kehebatan yang dimiliki ayahnya tersebut, pola komunikasi verbal dan non verbal yang ditunjukkan TINA pada masyarakat khas coraknya hampir sama persis dengan warna komunikasi yang dilakukan SDK, minimal terlihat pada saat orang membangun komunikasi dengan TINA komunikan akan merasa nyambung dan mendapat solusi atau jalan keluar atas problem yang dibincangkannya itu sebab TINA mampu menangkap makna dan menempatkan duduk persoalan pada tempatnya serta mampu menilai beragam warna komunikasi yang dia hadapi.

Flashback tentang SDK, seperti yang kita ketahui SDK memiliki segudang prestasi politik ditanah mandar ini, kehebatan SDK dalam memainkan peran politik bukan hanya diketahui oleh masyarakat diwilayah Sulawesi Barat saja melainkan sudah terdengar sampai pada lingkungan nasional (national environment), darinya SDK sangat tetap di posisikan sebagai salah satu tokoh politik asal Sulawesi Barat yang sangat disegani.

Betapa tidak, beberapa momentum yang dilalui SDK dengan beribu aksi politik yang dipertunjukkan baik pada momentum pemilihan kepala daerah, sampai pada pemilihan legislatif membuat nama SDK semakin dihitung atas capaian yang luar biasa dia torehkan, dan prestasi politik SDK sejauh ini makin melejit lagi setelah pucuk pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Barat berturut-turut 2 periode masih dikantongi oleh partai yang berlambang Mercy yang dipimpinnya itu.

Sehingga jika kita menanyakan berapa kali SDK menang dalam tarung politik maka jawabnya adalah tidak cukup jari tangan untuk menghitungnya, coba kita lihat lagi ‘Sang Mestro Politik’ dari timur Indonesia ini lagi-lagi membuat masyarakat pemerhati politik Sulawesi Barat harus angkat topi untuk kesekian kalinya setelah SDK ditetapkan sebagai salah satu anggota DPR-RI terpilih perwakilan Sulawesi Barat, di Pileg kemarin kita tahu bahwa rival SDK dalam memperebutkan kursi di Senayan itu bukan kelas kaleng-kaleng, sebab ada 2 incumbent dari DPD-RI dan ada 3 incumbent DPR-RI serta mantan Gubernur Sulbar 2 periode juga 2 istri bupati aktif di Sulawesi Barat, tapi SDK masih juga bisa keluar sebagai salah satu pemilik dari 4 kursi tersebut. Luar Biasa!.

Kemampuan SDK jelas tergambar pada putri sulungnya itu setelah mulai memimpin organisasi masyarakat besutan bapaknya yakni Pemuda Pancasila, dimulai saat TINA menggantikan Habsi Wahid dari posisi ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Mamuju TINA mulai gencar melakukan gerakan sosial, beberapa diantaranya mendistribusi langsung sembako dan obat-obatan serta penanganan medis diarea bencana alam Palu, mengkoordinir langsung penyerahan bantuan sembako dan air bersih bagi masayarakat korban banjir di Sampaga, mengunjungi dan memberi bantuan sembako pada pengungsi masayarakat Mamasa di Desa Guliling saat gempa, sunatan, pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat kurang mampu dan belum memiliki BPJS dan masih banyak lagi yang dengan suka dan rela dilakukannya tanpa pamrih hanya untuk misi kemanusiaan.

Jiwa kepemimpinannya semakin kelihatan lagi saat dengan totalitas membenahi oranisasi Pemuda Pancasila yang dipimpinnya itu untuk melakukan pelantikan dari 11 kecamatan dan 101 desa/kelurahan se-Kabupaten Mamuju yang tentu resiko dari totalitas leader organisasi harus selain fisik dan waktu ia juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit sebab harus mengkoordinir lebih dari 10.000 kader pemuda pancasila sekabupaten mamuju sampai pada anak ranting (dusun).

TINA yang juga semasa berkuliah di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu sempat menyelesaikan Basic Training di Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar sebelum mekar menjadi Cabang Makassar Timur, darinya keuletan dan manajerial organisasi sudah lebih dulu ia cicipi saat masih menjadi mahasiswi almamater merah itu.

Saat ini pula tepat pada hari Jum’at 13 September 2019 TINA, lagi-lagi menunjukkan sikap proporsional dan totalitasnya sebagai bakal calon Bupati Mamuju dengan berani memasukkan surat pengunduran dirinya secara resmi sebagai ASN yang diwaktu yang sama TINA menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Mamuju melalui Sekertaris Daerah Kabupaten Mamuju sebagai bentuk TINA dengan sungguh-sungguh sudah sedia mewakafkan dirinya untuk rakyat Mamuju.

Sikap dan keberanian TINA memang bukan isapan jempol belaka, sebab ditengah susahnya mencari sosok pemimpin yang dengan sungguh-sungguh berkorban demi rakyat namun diwaktu yang sama sosok perempuan yang sebelumnya memiliki pangkat eselon 2 di lingkup Pemerintah Kabupaten Mamuju rela mundur dengan sebuah perjuangan yang tidak mudah, sebab harus berhadap-hadapan dengan musuh yang tidak nampak yakni politik.

Semua keresahan masyarakat akan bisa dijawab oleh TINA sebab dalam diri TINA memiliki kompleksitas kemampuan diantaranya dia adalah organisatiris, punya pengalaman sebagai birokrat berpangkat, skill politik yang diturunkan oleh bapaknya, dan tentu jiwa keibuan yang membuat kasih sayang seorang ibu itu akan lebih manjadi power comes from within dan juga motivasi TINA dalam melakukan sebuah perubahan serta kemajuan.
TINA dengan Visi ‘MAMUJU KEREN’ akan menjadi Big Design dalam merancang pemerintahan kelak di Kabupaten Mamuju ini agar bisa lebih modern, lebih manusiawi, bermutu tinggi, dan yang paling penting memberantas masyarakat no maden yang masih banyak di Mamuju sehingga masyarakat akan bisa hidup sejahtera, aman, dan lebih kuat menghadapi arus globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Dari peristiwa diatas membuat kita memberikan gelar pada sosok TINA sebagai harapan masa depan yang cerah untuk kabupaten mamuju, sebab SUTINA IS FEMALE FIGHTER.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *