KALTIM – Gebrakan kebijakan “3 THR Spesial Lebaran untuk Rakyat Kaltim” yang diinisiasi oleh Gubernur Kaltim, H Rudy Mas’ud (Harum), ternyata memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama dalam sektor pariwisata. Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah kebijakan gratis tiket masuk ke destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Kaltim, termasuk Museum Mulawarman yang terletak di Tenggarong.
Kepala Tata Usaha UPTD Museum Negeri Mulawarman, Sugiyono, menyampaikan bahwa terjadi lonjakan yang signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan ke museum tersebut pada libur Lebaran kali ini. Menurutnya, kebijakan yang diterapkan sejak awal Lebaran berhasil menarik perhatian pengunjung dari berbagai kalangan.
“Setelah kebijakan Tiga THR Spesial Lebaran untuk Rakyat Kaltim dari Pak Gubernur, jumlah kunjungan meningkat hingga 50 persen,” ungkap Sugiyono, Minggu (6/4). Tahun ini, jumlah pengunjung di Museum Mulawarman mencapai angka 1.000 hingga 1.500 orang per hari, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang berkisar antara 800 hingga 1.000 orang per hari.
Peningkatan kunjungan ini bahkan mencapai puncaknya pada hari keempat Lebaran, dengan hampir 2.000 orang datang ke museum. Di luar musim libur Lebaran, jumlah kunjungan biasanya hanya berkisar antara 100 hingga 150 orang per hari.
Sugiyono meyakini bahwa lonjakan ini tidak lepas dari kebijakan gratis tiket masuk yang diterapkan oleh Gubernur Harum, yang berlaku hingga Juni 2025. Menurutnya, kebijakan ini terbukti efektif dalam memperluas akses masyarakat, terutama bagi pelajar, keluarga, dan wisatawan, untuk menikmati pendidikan budaya yang ditawarkan oleh museum.
Lebih lanjut, Sugiyono menjelaskan bahwa selain menggratiskan tiket, pengelola museum juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengunjung. Di antaranya adalah penataan ulang ruang pameran dan penyediaan kios informasi di beberapa titik strategis. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam memahami konteks sejarah dan nilai budaya yang terkandung dalam koleksi museum.
Dengan kebijakan ini, diharapkan Museum Mulawarman dapat menjadi destinasi wisata yang lebih populer, sekaligus mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan sejarah di Kaltim.