Sengkang – Banjir yang terjadi Sabtu, 28 Agustus 2021 di Kabupaten Wajo tak hanya menggenangi permukiman warga. Sawah, kebun jagung, dan tambak juga terendam. Padi yang ditanam pada Januari 2021 lalu, sudah siap panen. Namun, karena curah hujan yang ekstrem dan luapan air sungai membuat tanaman padi dan tanaman jagung gagal panen. Tak hanya padi dan tanaman jagung, tambak milik warga juga banyak yang meluap.
Iklan Bersponsor Google
Data Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Holtikultura sebanyak 21.023 hektare gagal panen. Sementara tanaman jagung sebanyak Rp460 hektare gagal panen. Akibat banjir tersebut, petani padi mengalami kerugian Rp462 miliar. Sementara petani jagung Rp10 miliar.
“Ini data sementara per hari ini. Kemungkinan masih bisa bertambah,”kata Ir Muhammad Ashar saat diskusi publik yang dilakukan Humas DPRD Wajo di Ruang Paripurna Mini, Selasa, 31 Agustus 2021.
Muhammad Ashar mengatakan, saat ini tim Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP) terus melakukan pemantauan di lokasi terdampak banjir. Sembari dilakukan pendataan, pihaknya terus berupaya mencari solusi dengan melakukan koordinasi Pemerintah Provinsi dan Pusat.
“Kami baru saja menerima Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sulawesi Selatan yang turun langsung melihat kondisi sektor pertanian kita yang terdampak banjir serta untuk mendapatkan data yang riil. Alhamdulillah beliau merespons baik dan berjanji akan membantu mengusulkan supaya Kabupaten Wajo mendapatkan bantuan calon benih nasional dari Kementerian Pertanian RI dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,”ujarnya.
Sementara Kadis Kelautan dan Perikanan, Ir Nasfari mengatakan, untuk banjir kemarin, ada tiga kecamatan di Wajo yang tambaknya meluap yakni Pitumpanua, Keera, dan Sajoanging. Namun, paling parah di Kecamatan Keera karena 60 persen dari luas tambak disana meluap.
“Akibat banjir itu, petani tambak mengalami kerugian sekitar Rp10 Miliar,”ungkapnya.
Untuk membantu para petani tambak yang mengalami kerugian, mantan Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo akan membantu dalam proses pencairan asuransi.”Ada sekitar 400 yang punya asuransi,”ungkapnya.
Upaya Pemda Wajo dalam membantu petani yang terdampak banjir diapresiasi DPRD Kabupaten Wajo. “Koordinasi ke provinsi dan pemerintah pusat yang dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan, kami selaku mitra sangat mensoport,”ujar Anggota Komisi II DPRD Wajo, Asrijaya Latief.
Iklan Google AdSense