Iklan Google AdSense

- Jurnalis

Selasa, 14 Juli 2020 - 09:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mamuju — Direktur logos Politika, Maenunis Amin, menilai polemik ketidakhadiran mayoritas anggota DPRD Mamuju dalam Paripurna HUT kabupaten Mamuju ke 480 sebagai hal yang kerap terjadi dalam pemerintahan yang menganut open system.

Iklan Bersponsor Google

Mantan tenaga ahli Gubernur Sulbar ini, justru menyebutnya sebagai hal positif bagi proses dinamika berdemokrasi dan pemerintahan di Sulawesi Barat.

“Aksi mayoritas anggota DPRD Mamuju yang menolak menghadiri paripurna HUT kabupaten Mamuju itu hal biasa dalam politik dan pemerintahan. Apalagi Indonesia secara umum menganut open system, jadinya sistem presidensial tapi rasa-rasa parlementer. Kalau biasanya kita sering melihat mahasiswa atau masyarakat buat mosi tidak percaya kepada DPR atau pemerintah, itu tidak ada secara teori dalam sistem pemerintahan. Nah, kalau sekarang anggota DPRD Mamuju melakukan mosi tidak percaya, itu yang justru didukung oleh teori sistem pemerintahan parlementer dan sistem kita kan semi parlementer.” Ungkap Maenunis.

Baca Juga :  Atlit Berprestasi di PON Papua Asal Wajo, Dijanjikan Bonus Oleh Bupati

Meski tidak memastikan bahwa aksi anggota DPRD Mamuju tersebut sebagai mosi tidak percaya, akan tetapi variabelnya Ia nilai secara politis kelembagaan.

“Boleh jadi itu sebagai mosi tidak percaya oleh anggota DPRD yang dilakukan sebagai aksi kontra kebijakan politik. Mosi tidak percaya kepada siapa? Ya boleh jadi kepada ketua DPRD Mamuju sendiri, boleh jadi juga kepada Bupati Mamuju, atau dua-duanya sekaligus.” Imbuhnya.

Baca Juga :  Dit Intelkam Polda Sulsel Gelar Supervisi di Polres Wajo

Meski demikian, dirinya menapik aksi para anggota DPRD Mamuju sebagai efek politik dari Pilkada 2020 yang akan digelar Desember mendatang.

“Sang tidak kontekstual dan tidak cukup relevan jika itu dinilai sebagai efek dari Pilkada 2020 yang mau digelar, sebab dua partai pendukung petahana yakni Hanura dan Golkar sendiri ikut tidak hadir. Jadi, itu pasti aksidentil dari problem internal DPRD Mamuju ataupun antara legislatif versus eksekutif.” Tutup Maenunis.

Iklan Google AdSense

Berita Terkait

Satnarkoba Polresta Mamuju Amankan Sopir Truk Ekspedisi Kedapatan Bawa dan Konsumsi Narkoba Jenis Sabu
Polresta Mamuju Amankan Oknum Mahasiswa Terduga Pelaku Pencurian di Kamar Kost
Fenomena Bendera One Piece Warnai HUT RI, Ketua MUI Mamuju: Jangan Hilangkan Makna Nasionalisme
Car Free Day, Personil Satlantas Polresta Mamuju Gelar PAM dan Penutupan Jalan Arteri Mamuju
Polsek Tommo Polresta Mamuju Amankan Terduga Pelaku Penganiayaan Hanya dalam Waktu 6 Jam
Situasi Pasca Keributan Antar Warga di Tapalang Berangsur Kondusif
Polresta Mamuju Bersama Pemkab Gelar Jumat Bersih di Pesisir Pantai Arteri, Sambut Festival Sandeq Silumba 2025
Kapolresta Mamuju Hadiri Upacara Farewell dan Welcome Parade Kapolda Sulbar
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 21:10 WIB

Satnarkoba Polresta Mamuju Amankan Sopir Truk Ekspedisi Kedapatan Bawa dan Konsumsi Narkoba Jenis Sabu

Minggu, 24 Agustus 2025 - 12:40 WIB

Polresta Mamuju Amankan Oknum Mahasiswa Terduga Pelaku Pencurian di Kamar Kost

Minggu, 24 Agustus 2025 - 10:51 WIB

Fenomena Bendera One Piece Warnai HUT RI, Ketua MUI Mamuju: Jangan Hilangkan Makna Nasionalisme

Minggu, 24 Agustus 2025 - 09:32 WIB

Car Free Day, Personil Satlantas Polresta Mamuju Gelar PAM dan Penutupan Jalan Arteri Mamuju

Minggu, 24 Agustus 2025 - 05:49 WIB

Polsek Tommo Polresta Mamuju Amankan Terduga Pelaku Penganiayaan Hanya dalam Waktu 6 Jam

Berita Terbaru