POLMAN — Wakil Bupati Polman H. M Natsir Rahmat turut menghadiri Pembukaan Rehabilitasi Sosial Narkotika & Pembinaan Kemandirian Dirangkaikan Dengan Penandatanganan Kerjasama Tahun 2023, Rabu (15/2/2023), bertempat di aula Nusantara Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Polewali .
Iklan Bersponsor Google
Hadir, Kabid Pembinaan Kanwil Kemenkumham Sulbar, Akhmad Herriansyah, Kapolres Polman, AKBP Agung Budi Leksono, Kajari Kab. Polman, Muhammad Zulkifli Said, Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas II Polewali Hery Kusbandono, Wakil Ketua PN, Bambang Supriyono, Kepala BNNK Polman, Syabri Syam.
Dalm sambutanya, Wakil Bupati Polman H. M Natsir Rahmat, mengatakan, Seperti kita ketahui indonesia saat ini dalam keadaan darurat narkoba dan sedang berperang keras melawan narkoba, tidak terkecuali di daerah kita tercinta kabupaten polewali mandar. Berdasarkan data dari badan nerkotikan nasional kabupaten polewali mandar jumlah pecandu di kabupaten polewali mandar bertambah 30 orang setiap tahunnya, dan kasus penangkapan yang dilakukan bnnk dan polres polman mencapai 80 kasusu setiap tahunnya.
“Selain itu 60 persen dari pengghuni lapas polewali mandar merupakan kasus penyalah gunaan narkoba. Dimana kecamatan tinambung, campalagian, wonomulyo dan kecamatan polewali merupakan daerah zona merah rawan narkoba,”Ujarnya.
Lanjut dikatakan, Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu jalan penyebaran virus hiv-aids. Data dinas kesehatan kabupaten polewali mandar menyebutkan, kasus hiv paling banyak disebabkan oleh jarum suntik tidak steril, disusul hubungan heteroseksual, homoseksual, perinatal atau ibu hamil dan menyusui, serta hubungan biseksual.
“Mengantisipasi persoalan tersebut, pemerintah kabupaten polewali mandar telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi peredaran narkoba ini, dari mulai hulu sampai hilir. Pemberantasan narkoba di polewali mandar meliputi tiga tahap penting yakni Demand reduction meliputi upaya pencegahan melalui kampanye antinarkoba yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif,”Ucapnya.
Pada kesempatan ini saya atas nama pemerintah kabupaten polewali mandar mengharapkan kepada seluruh stakeholder dari lingkup masyarakat untuk terus berperan aktif mensosialisasikan bahaya narkoba dan mencegah peredaran narkoba mulai dari level yang terkecil.
Fungsi yang kedua yakni supply reduction meliputi pencegahan dan represi produksi, distribusi dan peredaran. Supply reduction selain melakukan berbagai operasi dan berbagai pengawasan.
Dan fungsi yang ketiga yakni harm reduction meliputi pengurangan dampak buruk penggunaan narkoba dengan merehabilitasi pecandu narkoba agar sembuh dan bisa hidup produktif di masyarakat.
Masih kata, Wakil Bupati Polman, Di polewali mandar ancaman narkotika sudah sangat serius, penyalahgunaan dan kejahatan yang berkaitan dengan narkoba. Penyakit sosial dan kejahatan ini mengancam masa depan kita, bisa menimbulkan kegelapan masa depan negeri kita. Oleh karena itu, tiada pilihan, kecuali kita bersatu padu, bersama-sama mencegah dan mengatasi penyakit sosial dan kejahatan yang berhubungan dengan narkoba ini.
“Kita harus melakukan langkah-langkah terpadu, total dan terus-menerus serta bekerja bersama dengan melibatkan seluruh stakeholder lembaga-lembaga baik itu yang bersifat pre-emtif, privintif, kuratif dan rehabilitasi, serentak simultan, terpadu, untuk betul-betul kita bisa mengatasi masalah besar ini,”Ungkapnya.
Terakhir Kata dia, Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Kegiatan yang diprakarsai oleh bapak kepala lapas llB polewali adalah contoh nyata rehabilitasi pengguna narkotika dan menyelamatkan masa depan generasi polewali mandar, melakukan langkah-langkah pencegahan dan penindakan pengguna obat-obat terlarang sekaligus kejahatan yang berkaitan dengan narkoba ini.
“Oleh karena itu atas nama pemerintah, kembali saya ucapkan terima kasih kepada pemakrasa dan seluruh pihak yang terlibat,”Pungkasnya.
Iklan Google AdSense
