PASANGKAYU – Respons cepat ditunjukkan UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat dalam menangani gangguan teknis di Bendung Bantalaka, Kabupaten Pasangkayu. Gangguan yang terjadi akibat batang pohon besar tersangkut pada pintu air itu sempat menghambat aliran irigasi menuju lahan pertanian masyarakat, mengancam kelangsungan tanam padi di wilayah tersebut.
Iklan Bersponsor Google
Langkah penanganan dimulai pada Sabtu, 25 Juli 2025, saat petugas meminjam satu unit gergaji mesin untuk memotong batang kayu raksasa yang menyumbat. Proses ini melibatkan kerja sama antara petugas pintu air dan masyarakat setempat, dilakukan secara bertahap dan manual. Setelah empat hari bekerja, pengangkatan dan pembersihan berhasil diselesaikan pada Selasa, 29 Juli 2025.
“Alhamdulillah, proses penanganan berjalan lancar. Kami ucapkan terima kasih atas koordinasi cepat dari petugas lapangan dan dukungan warga. Dengan ini, aliran irigasi di Bendung Bantalaka kembali normal,” ujar Adien, Kepala UPTD PSDA Dinas PUPR Sulbar.
Pemprov Sulbar di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM) memang menaruh perhatian besar pada sektor pertanian. Salah satu fokus utama mereka adalah peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi sebagai bagian dari strategi menuju swasembada pangan.
Kasus di Bantalaka ini menjadi pengingat bahwa tantangan teknis seperti penyumbatan atau kerusakan saluran masih menjadi ancaman nyata bagi ketahanan pangan daerah. Kondisi serupa bahkan dilaporkan terjadi di wilayah lain seperti Mamasa dan Polman, di mana sejumlah saluran irigasi rusak parah hingga tak berfungsi, menyebabkan puluhan hektare sawah kekeringan.
Penanganan cepat oleh UPTD PSDA Sulbar bukan hanya menyelamatkan ratusan hektare sawah di Pasangkayu, tapi juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, petugas lapangan, dan masyarakat dalam menjaga fungsi vital infrastruktur air.
Iklan Google AdSense