AMBON — Untuk pertama kali bertemu dan berbincang dengan Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs. Baharudin Djafar. Diterima di kantornya, Mapolda Maluku – Batu Meja.
Iklan Bersponsor Google
Pandangannya jernih, fikirannya mengalir hangat. Setiap ungkapan selalu ada value touching. Sentuhan nilai. Bersama Bu Saadiah Uluputty, Pak Asis Sangkala dan Bu Rostina Hasyim, kami membahas berbagai hal. Lebih dari 2 jam. “Rombongan ini adalah tamu yang saya terima paling lama”, kata Kapolda, dengan sumringah dan tawa khasnya.
Saya kira siapapun yang bertemu dengannya akan memberi kesan kuat, jika perwira tinggi Polri yang lahir di Makassar 57 tahun lalu ini berjiwa halus. Kapolda humanis. Lebih sipil dari orang sipil.
Saya jarang bertemu dengan pejabat yang jika berdiskusi maka akan menyelipkan quote bermakna dalam berbagai hal. Mulai dari urusan memuliakan isteri, hingga membangun nilai sosial antara manusia. Dalam diri Kapolda, menyemai banyak kebaikan.
“Saat makan dengan isteri, sekali-sekali suaplah isterimu. Sambil bilang, kau tercipta hanya untukku”, kata Kapolda. Kami semua terbahak. Sikap itu sederhana, dan memang, Kapolda selalu melakukan itu pada isterinya.
Sejak bertugas di Ambon 3 Februari 2020 (5 bulan) lalu, Kapolda melakukan banyak perubahan dalam pola layanan di jajaran kepolisian Maluku. “Saya mulai memperbaiki dari dalam”, sebut Kapolda.
Dan karenanya ia menegaskan jika polisi harus melayani dengan mengedepankan mata hati. Tak heran jika gereja dan masjid adalah tempat yang kerap dikunjunginya. Menyapa para pendeta, dan mendekatkan jiwanya dengan para jamaah dan imam masjid, memudahkannya untuk memberi sentuhan dan transfer perubahan dan kebaikan. Model Pendekatan perubahan sosial yang sangat beliau pahami.
5 bulan lagi beliau akan pensiun. Apa yang ada dalam fikiran Kapolda saat ingin menuntaskan tugasnya di Maluku? “Saya ingin meninggalkan perubahan yang baik di Maluku saat purna tugas”, kata Kapolda.
Saya kira, Maluku beruntung. Ada jenderal yang berjiwa penuh empati bertugas sebagai Kapolda. Membuka kran komunikasi dengan banyak pihak. Menerima siapapun dengan dada lapang. Ia menjadi contoh, ketika begitu sulitnya datang berdialog dengan beberapa pemimpin di Maluku.
Jika saja Kapolda dipilih oleh rakyat Maluku, Irjen Polisi Drs. Baharuddin Djafar layak untuk menjadi Kapolda 2 periode. (*)
Iklan Google AdSense