Iklan Google AdSense

Mengapa Angka Kematian Ibu Masih Sangat Tinggi?

- Jurnalis

Selasa, 27 Agustus 2019 - 09:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA — Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dituntut serius melakukan upaya peningkatan pelayanan dan kesehatan bagi para ibu hamil.

Iklan Bersponsor Google

Sebab, angka kematian ibu masih sangat tinggi, terutama di daerah-daerah.

Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan atau yang dikenal dengan Antenatal Care (ANC) dinilai belum maksimal. Sehingga berimplikasi pula pada tingginya Angka Kematian Ibu (AKI).

Esther Lenny, salah seorang petugas kebidanan yang bertugas di daerah, menuturkan, kondisi alam dan jarak dari permukiman penduduk, dengan fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) tingkat pertama sering kali menjadi kendala dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan.

Menurut wanita yang tengah mengambil studi di Magister Manajemen Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Sint Carolus, Jakarta Pusat ini, di daerah tempatnya bertugas, di Sulawesi, sangat terasa minimnya kepedulian pempus dan pemda setempat dalam memberikan pelayanan kepada ibu-ibu hamil.

Padahal, dalam Tujuan Pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs), di poin tujuan ke tiga, yang menjadi fokusnya adalah masalah kesehatan ibu dan anak (KIA).

Baca Juga :  BKKBN Launching Logo Baru, Diharap Rangkul Milenial Dalam Semangat Program Banggakencana

Sejauh ini diakuinya memang pempus sudah mempunyai perhatian besar terhadap KIA, namun masih kurang mampu mempengaruhi perhatian dari pemda.

“Padahal Pemda memiliki kewenangan, dana dan sebagai ujung tombak penyedia layanan publik maupun kebijakan program pemerintah, serta paham betul terhadap permasalahan yang ada di wilayahnya,” tutur Esther, Sabtu (6/7).

Esther menyarankan, untuk mengatasi persoalan itu, perlu sejumlah kebijakan prioritas yang dilakukan di antaranya peningkatan cakupan pemahaman masyarakat terkait kesehatan antenatal melalui media, penguatan sistem rujukan dengan melihat jarak keterjangkauan fasyankes atau membuat rumah singgah.

Peran dan fungsi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan rumah singgah bagi pelayanan Ibu-Ibu hamil perlu dimaksimalkan.

“Misalnya soal jarak, jika masih jauh ke Puskesmas, maka diperlukan Rumah Singgah untuk pelayanan kepada ibu hamil, sampai nantinya tiba saatnya dibawa ke Puskesmas,” ujarnya.

Baca Juga :  Cegah Pandemi Corona, Polsekta Mamuju Kerja Bakti Bersama Warga Tarambang

Di Indonesia, berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus atau SUPAS tahun 2015, jumlah AKI pada tahun 2010 terdapat 346 per 100 ribu kelahiran hidup. Pada tahun 2015 meningkat sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Tercatat dalam data rutin tahun 2016 jumlah kematian ibu 4.912 dan pada tahun 2017 4.167.

“Jika melihat angka tersebut, dapat dikatakan kegagalan program MDGs berlanjut pada SDGs dalam ketercapaian tujuan menurunkan AKI,” tutur Esther.

Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 mencatat, persalinan di rumah sebesar 20,7 persen, di puskesmas 8,9 persen.

“Data itu menunjukkan, masih rendahnya persalinan di Puskesmas dan masih ada persalinan dilakukan di rumah yang sangat beresiko,” ujar Esther.

Kemudian, sistem rujukan yang masih kurang. Terdapat 31 persen kematian Ibu karena rujukan yang kurang berjalan sehingga mengalami keterlambatan penanganan. Sebanyak 74 persen ibu meninggal setelah fase golden period.

Sumber: Rmol

Iklan Google AdSense

Berita Terkait

Sejumlah Peserta Gerak Jalan Pramuka Kelelahan, Penanganan Medis Dinilai Lamban
Kanwil Kemenkum Sulbar Tekankan Disiplin Pegawai, Dorong Peningkatan Kinerja
Sat Polair Polresta Mamuju Gelar Pengamanan Wisata Pantai dan Klinik Apung di Tapandulu
Kakanwil Kemenkum Sulbar Bersama Kadiv P3H Pimpin Langsung Harmonisasi Produk Hukum Pemprov Sulbar dan Pemkab Majene
Petugas Posko Operasi Lilin Polresta Mamuju Bersama Dokkes Polda Sulbar Gelar Tes Urine untuk Pengemudi Bus AKAP
Halim Optimistis Pasangan ADAMI Menang di Pilkada Mamuju
Pasti Kaget Ki To, Lautan Massa Meriahkan Senam Bersama SDK dan Tina-Yuki di Mamuju
Tingkatkan Kapasitas Pengolahan Susu Sapi Perah, Pj Ketua TP PKK Sulbar Kunker ke Jabar
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:12 WIB

Sejumlah Peserta Gerak Jalan Pramuka Kelelahan, Penanganan Medis Dinilai Lamban

Senin, 21 Juli 2025 - 19:32 WIB

Kanwil Kemenkum Sulbar Tekankan Disiplin Pegawai, Dorong Peningkatan Kinerja

Minggu, 20 Juli 2025 - 14:11 WIB

Sat Polair Polresta Mamuju Gelar Pengamanan Wisata Pantai dan Klinik Apung di Tapandulu

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:21 WIB

Kakanwil Kemenkum Sulbar Bersama Kadiv P3H Pimpin Langsung Harmonisasi Produk Hukum Pemprov Sulbar dan Pemkab Majene

Minggu, 22 Desember 2024 - 19:52 WIB

Petugas Posko Operasi Lilin Polresta Mamuju Bersama Dokkes Polda Sulbar Gelar Tes Urine untuk Pengemudi Bus AKAP

Berita Terbaru