Beredar di Medsos Vaksin mengandung Megnetis Pada Tubuh

JAKARTA, rakyatta.co – Narasi yang menyebutkan vaksin virus Corona (COVID-19) dapat menimbulkan reaksi magnetis pada tubuh beredar di media sosial.

Dalam beberapa unggahan di media sosial tersemat pula video yang memperlihatkan sejumlah orang membuktikan kebenaran narasi tersebut.

Mereka tampak membuktikan kebenaran narasi reaksi magnetis itu dengan menempelkan magnet pada bagian lengan bekas suntikan vaksin COVID-19 dan Hasilnya, magnet-magnet itu pun menempel di lengan para penerima vaksin tersebut.

Dari unggahan tersebut, spekulasi kemudian berkembang mengenai adanya microchip magnetis dalam vaksin COVID-19. Microchip magnetis itu yang dianggap menyebabkan tubuh bereaksi seperti magnet.

Dikutip dari laman detik.com menuliskan, Ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm menegaskan tidak mungkin ada microchip magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin COVID-19. Palm menjelaskan ukuran jarum vaksin yang sangat kecil, yakni sepersekian milimeter, hanya akan mampu membawa partikel magnetis dengan kadar yang sangat rendah.

“Bahkan jika Anda menyuntikkan partikel yang sangat magnetis, ukurannya akan sangat kecil, sehingga tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda,” kata Palm sebagaimana dilansir dari laporan BBC, seperti dikutip dari Antara, Kamis 27 Mei 2021.

Palm memaparkan koin memang dapat dengan mudah menempel di kulit. Sebab, jelasnya, ada minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda tersebut.

“Koin bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil,” kata dia.

Vaksin untuk Umur 50 Tahun ke Atas, Ini yang Perlu Diketahui
Sementara, peneliti vaksin sekaligus profesor perkembangan biologi dan sel di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, Dr Thomas Hope, menyebutkan vaksin COVID-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga pH, sehingga tidak ada bahan apa pun yang dapat berinteraksi dengan magnet, merujuk laporan AFP.

Menurut lembar fakta yang disediakan oleh otoritas kesehatan di AS dan Kanada, vaksin COVID-19 yang tersedia (Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson atau AstraZeneca) tidak ada yang mencantumkan bahan berbasis logam. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, di situs resmi mereka, menegaskan tidak ada ‘pelacak’ dalam vaksin.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *