MAMASA — Kasus meninggalnya seorang pasien lansia yang viral di media sosial akhirnya berbuntut panjang. Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, secara resmi mencopot Kepala Puskesmas Nosu, Bd. Adolfina Y.T., S.Tr.Keb., dari jabatannya. Keputusan tegas ini diambil setelah tim investigasi gabungan Pemkab Mamasa menyelesaikan proses pemeriksaan terkait kelalaian pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Iklan Bersponsor Google
Tim gabungan tersebut terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BKPPD Baso Parjuni, dan Inspektorat Mamasa, yang turut dikawal oleh aparat kepolisian dipimpin langsung Kapolsek Pana’. Mereka telah turun ke lokasi, menelusuri kronologi kejadian, sistem pelayanan, hingga meminta keterangan langsung dari pihak keluarga pasien.
Dalam konferensi pers, Kepala BKPPD Mamasa, Baso Parjuni, mengungkap adanya pelanggaran serius dalam standar pelayanan kesehatan.
“IGD seharusnya tidak boleh kosong dalam kondisi apa pun. Fakta ini menjadi bukti nyata adanya pelanggaran standar operasional pelayanan,” tegas Baso.
Investigasi ini diperkuat oleh video berdurasi lebih dari empat menit yang sempat viral, menunjukkan seorang wanita lanjut usia tergeletak di ruang IGD tanpa mendapat penanganan medis selama lebih dari 15 menit. Tragisnya, sang pasien akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di lantai ruang pelayanan, memicu gelombang kemarahan dari masyarakat.
Tindakan cepat Bupati Mamasa ini menuai beragam reaksi dari publik. Sebagian besar menyambut baik langkah tegas yang diambil untuk menegakkan disiplin dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di wilayah pelosok Mamasa.
Pemkab Mamasa juga berjanji akan terus memperbaiki sistem pelayanan dan memperketat pengawasan terhadap seluruh fasilitas kesehatan, terutama di wilayah terpencil yang kerap luput dari sorotan.
Iklan Google AdSense
Penulis : Leo MdB