Datangkan Penyuluh Agama, Rutan Pasangkayu Mantapkan Aspek Spiritual Warga Binaan dengan Pembinaan Rutin

Pembinaan Kerohanian Secara Rutin, Rutan Pasangkayu Datangkan Penyuluh Agama Untuk Pembinaan Bagi Warga Binaan. Foto: Rutan Pasangkayu/dok (20/02)

Pasangkayu – Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pasangkayu Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat terus mengintensifkan program pembinaan kerohanian bagi para warga binaannya dengan mengundang penyuluh agama secara rutin. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Rutan Pasangkayu dalam meningkatkan aspek spiritual dan moral warga binaan, Senin (20/02).

Bantuan tenaga penyuluh agama ini merupakan timbal balik dari Perjanjian Kerja Sama Rutan Pasangkayu dengan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Pasangkayu terkait Bantuan Tenaga Pembinaan Keagamaan Bagi Warga Binaan. Tenaga penyuluh agama ini mencakup pendampingan, konseling, serta penyelenggaraan kegiatan keagamaan di Rutan Pasangkayu.

Bacaan Lainnya

Kepala Rutan Pasangkayu, Tisep Oven Harry menyatakan bahwa pembinaan kerohanian memiliki peran penting dalam proses rehabilitasi dan pembinaan warga binaan. Dengan mendatangkan penyuluh agama secara rutin, Rutan Pasangkayu berupaya memberikan pelayanan spiritual yang lebih menyeluruh kepada warga binaan dengan berbagai latar belakang keagamaan.

“Kami mengundang penyuluh agama secara rutin sebagai bagian dari upaya kami dalam meningkatkan pembinaan kerohanian bagi warga binaan. Kami percaya bahwa pembinaan kerohanian adalah landasan penting dalam proses pembinaan yang holistik,” ungkap Tisep.

Pembinaan kerohanian ini mencakup berbagai kegiatan, seperti ceramah, kajian, dan bimbingan rohani yang diselenggarakan oleh para penyuluh agama yang ahli di bidangnya. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat iman dan ketaqwaan warga binaan, serta membantu mereka dalam menemukan kedamaian batin dan motivasi positif dalam menjalani proses rehabilitasi.

Selain itu, kehadiran penyuluh agama juga membantu dalam membangun harmoni antar warga binaan dengan berbagai latar belakang keagamaan. Dengan adanya pemahaman dan toleransi antarumat beragama, diharapkan lingkungan di dalam Rutan Pasangkayu dapat menjadi lebih harmonis dan inklusif. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam proses rehabilitasi dan pembinaan warga binaan menuju perubahan yang lebih baik.

Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Marasidin memberikan dukungan penuh terhadap program pembinaan kerohanian yang dilaksanakan oleh Rutan Pasangkayu.

“Pembinaan kerohanian adalah bagian yang tak terpisahkan dari upaya rehabilitasi. Saya mengapresiasi inisiatif Rutan Pasangkayu dalam mengundang penyuluh agama secara rutin untuk memperkuat aspek spiritual warga binaan,” ujar Marasidin.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *