Iklan Google AdSense

DKP Sulbar: Tarif Tinggi AS Bukan Ancaman, Fokus Perikanan Beralih ke Pasar Lokal

- Jurnalis

Kamis, 10 Juli 2025 - 08:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mamuju – Kebijakan Amerika Serikat yang menetapkan tarif impor hingga 32 persen terhadap produk perikanan global, termasuk dari Indonesia, dinilai tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar, Suyuti Marsuki, menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari dinamika politik dagang global yang kerap digunakan Amerika untuk melindungi industrinya sendiri.

Iklan Bersponsor Google

“Catatan saya ketika berada di Kamar Dagang Amerika di Washington DC pada tahun 2014 menunjukkan bahwa AS rutin menolak puluhan jenis komoditas perikanan setiap bulannya dengan alasan teknis, seperti below size atau under quality. Jadi ini bukan hal baru, lebih ke permainan standar perdagangan internasional yang kerap jadi alat politik,” ujarnya Rabu, 9 Juli 2025.

Menurut Suyuti, Indonesia tidak bergantung sepenuhnya pada pasar AS. Pasar Uni Eropa, Tiongkok, Jepang, dan terlebih lagi pasar dalam negeri, memiliki potensi besar untuk menyerap produksi perikanan nasional, termasuk komoditas unggulan seperti udang vaname dan ikan nila.

“Fokus kita harus bergeser dari ketergantungan ekspor ke penguatan distribusi domestik dan antarwilayah. Bahkan pasar lokal dan regional seringkali kewalahan memenuhi permintaan,” kata Suyuti.

Baca Juga :  Datangi Imigrasi Mamuju, Kakanwil Kemenkumham Sulbar Sebut Pelayanan Paspor di Imigrasi Mamuju Kembali Normal

Tren konsumsi ikan masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data terbaru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), konsumsi ikan nasional pada 2023 mencapai 57,61 kg per kapita per tahun, dan ditargetkan naik menjadi 62,05 kg per kapita pada 2024.

“Jika satu orang Indonesia makan ikan 90 kg setahun, artinya sekitar 7 kg per bulan. Itu bisa dari bau piapi, penja, bau tappi, dan beragam olahan lainnya. Ini peluang luar biasa jika digerakkan lewat program seperti Makan Bergizi Gratis
[MBG],” tambahnya sambil tersenyum.

Suyuti optimistis, jika MBG dijalankan secara masif dan berkelanjutan, jutaan ton produk perikanan akan terserap oleh pasar domestik untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan.

Sementara itu, pemerintah provinsi Sulawesi Barat, dibawah kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga telah membuktikan kapasitasnya dalam mendukung pasar antarwilayah. Misalnya, permintaan udang vaname dari Sulawesi Selatan sebagian besar dipasok dari Sulbar. Begitu pula kebutuhan Morowali, Sulawesi Tengah, yang secara rutin meminta suplai 120 ton ikan nila per bulan dari Sulbar untuk memenuhi konsumsi tenaga kerja industri smelter.

Baca Juga :  Lakukan Koordinasi Penghapusan Data Fidusia, Tim Kemenkumham Sulbar Koordinasi ke Salah Satu Perusahaan di Mamuju

“Ini baru satu kabupaten. Bayangkan jika semua kawasan industri melakukan hal serupa, maka kita tak akan kekurangan pasar sama sekali,” tegasnya.

Suyuti menekankan pentingnya membangun hilirisasi yang kuat dan distribusi antarwilayah yang efisien, ketimbang terus mengandalkan pasar luar negeri yang fluktuatif dan penuh kepentingan politik.

“Kita tidak boleh terjebak pada ilusi ekspor sebagai satu-satunya solusi. Yang utama adalah memastikan kekuatan konsumsi dan produksi dalam negeri menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

Dengan sumber daya perikanan yang melimpah dan daya serap pasar domestik yang terus tumbuh, Sulawesi Barat menyatakan siap menjadi pilar utama kedaulatan pangan laut Indonesia dalam menghadapi dinamika global. (Rls)

Iklan Google AdSense

Berita Terkait

Inspektorat Sulbar Hadiri Entry Meeting Pemeriksaan BPK RI Terkait Lingkungan Hidup dan Pertambangan
Partisipasi ASN Sulbar Tembus 96 Persen dalam Pengukuran Kompetensi Digital
PKA Sulbar Angkatan I Mantapkan Studi Lapangan di Maros
Sandeq Silumba 2025 Siap Digelar, 55 Perahu Meriahkan Pantai Bahari Polman
PEKPPP 2025 Sulbar: Pemprov Matangkan Strategi Evaluasi Pelayanan Publik
Sandeq Silumba 2025: Passandeq Puas, Pelaksanaan Dinilai Paling Profesional
Sandeq Silumba 2025 di Polman Tuai Pujian, Peserta Nilai Lebih Profesional dan Tertib
Lagu Sayang-Sayang Guncang Pembukaan Sandeq Silumba 2025 di Polman
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:34 WIB

Inspektorat Sulbar Hadiri Entry Meeting Pemeriksaan BPK RI Terkait Lingkungan Hidup dan Pertambangan

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Partisipasi ASN Sulbar Tembus 96 Persen dalam Pengukuran Kompetensi Digital

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:30 WIB

PKA Sulbar Angkatan I Mantapkan Studi Lapangan di Maros

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:29 WIB

Sandeq Silumba 2025 Siap Digelar, 55 Perahu Meriahkan Pantai Bahari Polman

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:27 WIB

PEKPPP 2025 Sulbar: Pemprov Matangkan Strategi Evaluasi Pelayanan Publik

Berita Terbaru

Advertorial

PKA Sulbar Angkatan I Mantapkan Studi Lapangan di Maros

Rabu, 20 Agu 2025 - 22:30 WIB