POLMAN – Dalam semarak peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, masyarakat Mandar menampilkan kekayaan tradisi dan budaya lewat Festival Pammunuang (Maulid) yang digelar di Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat (Sulbar) Buttu Ciping, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak Rabu, 8 Oktober 2025, ini menjadi magnet bagi ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Iklan Bersponsor Google
Festival yang sarat nilai keagamaan dan budaya ini dihadiri sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar serta tamu undangan. Suasana syahdu berpadu dengan semarak atraksi budaya menjadikan peringatan Maulid kali ini berbeda dari biasanya.
Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Bau Akram Dai, yang hadir langsung menyaksikan rangkaian kegiatan di hari pertama, mengungkapkan bahwa tradisi Maulid di tanah Mandar memiliki kekhasan yang tak ditemukan di daerah lain.
“Kegiatan Maulid di Tanah Mandar ini unik. Tidak hanya peringatannya yang sakral, tetapi juga diwarnai berbagai tradisi khas seperti saeyyang pattu’du, lomba tiri, serta rebana yang melantunkan barzanji. Inilah kekayaan budaya yang patut kita lestarikan,” ujarnya.
Menurut Bau Akram, konsep Festival Pammunuang di Buttu Ciping yang dikemas apik oleh Dinas Pendidikan Sulbar menambah daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Atraksi budaya yang ditampilkan berhasil menyedot perhatian pengunjung dan menghadirkan nuansa kebersamaan yang kental.
“Atraksi budaya seperti ini tidak hanya menghibur, tapi juga memperkuat identitas masyarakat Mandar. Banyak warga yang datang bukan hanya untuk menonton, tapi juga merasakan kebanggaan atas warisan leluhur,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan keagamaan yang berpadu dengan seni budaya turut menciptakan peluang ekonomi baru bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Beragam stand kuliner, kerajinan tangan, dan pentas seni menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkreasi dan berdaya secara ekonomi.
“Festival ini melibatkan pelaku ekraf dari berbagai subsektor — mulai dari musik, kuliner, hingga seni pertunjukan. Ini kesempatan baik bagi mereka untuk menunjukkan karya dan mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung,” tutur Bau Akram.
Kadis Pariwisata Sulbar itu menegaskan, pelaksanaan Festival Pammunuang sejalan dengan program Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan berbasis budaya dan pariwisata.
“Sinergi lintas instansi dalam kegiatan kebudayaan seperti ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya Mandar, sekaligus mengembangkan potensi pariwisata daerah,” pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kekayaan tradisi yang terus dijaga, Festival Pammunuang Buttu Ciping bukan sekadar peringatan Maulid, tetapi juga cermin kecintaan masyarakat Mandar terhadap budaya dan identitasnya — menjadikan Sulawesi Barat semakin berkilau di panggung budaya Nusantara.
Iklan Google AdSense










