MAJENE – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Majene K. H. Abdul Majid Jalaluddin meminta masyarakat untuk terus menjaga kesucian masjid dari ceramah-ceramah yang dinilai menyimpang.
“Masyarakat harus saling memberi masukan kepada sesama ketika ada ceramah yang dinilai menyimpang dari kaidah-kaidah yang semestinya yang disampaikan dalam khutbah dan ceramah keagamaan,” kata Majid.
“Tidak boleh masjid dikotori dengan ceramah atau ungkapan-ungkapam yang membuat jamaah saling kontra,” imbuhnya.
Pihaknya menegaskan adanya hasil penelitian yang menyebutkan indikasi radikalisme pada saat ceramah Ramadhan di masjid – masjid, Pihaknya telah secara intensif mengkampanyekan bahaya kelompok radikal dalam penyebaran paham radikal di bulan suci Ramadhan ini.
“himbauan ini bisa ditindaklanjuti tidak hanya oleh para mubaligh dan khatib-khatib tapi juga pengelola rumah ibadah termasuk di dalam hal ini para takmir masjid,” ujar Majid.
MUI Majene juga menghimbau kepada seluruh pengurus dan takmir masjid untuk mengawasi masjid mereka masing-masing.
“Hal ini (pencegahan radikalisme melalui khutbah) bisa dilakukan dengan saling mengawasi masjid-masjid dalam membuat program dan ceramah – ceramahnya,” katanya.