Iklan Google AdSense

Kartini Masa Kini Terseret Arus Modernitas

- Jurnalis

Rabu, 21 April 2021 - 03:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Nurfadillah

Iklan Bersponsor Google

Opini, Rakyatta.co — R.A Kartini, sosok perempuan emansipatoris berdarah Jepara yang hadir mempelopori kesetaraan derajat antara perempuan dan laki-laki. Himpitan patriarki dan budaya pingit yang menjeratnya tidak menyulutkan semangat kartini untuk belajar dan berpengetahuan. Sadar akan keterbatasan akses perempuan terhadap pendidikan mendorong Kartini mendirikan sekolah untuk perempuan pada tahun 1912.

Kartini datang menyulut api semangat belajar dan berpengetahuan bagi perempuan. Bak mata air yang melegakan dahaga kekeringan intelektual di tubuh si puan. Beliau wafat di usianya yg ke-25 tahun, meninggalkan kumpulan-kumpulan tulisan dan korespondensi yang kemudian diterbitkan menjadi buku “Habis gelap terbitlah terang”.

Terang yang menjadi harapan Kartini ialah terang yang akan terus menyala sampai pada generasi perempuan masa kini. Setelah sekian gencatan senjata ia memerangi ketertinggalan perempuan. Membangun sekolah agar kiranya eksistensi perempuan-perempuan setelahnya tidak lenyap digilas zaman.

Tapi sayang modernisasi dewasa ini menyeret perempuan jatuh dalam jurang kemunduran. Arus pasar dunia begitu deras menjadikan perempuan sebagai objek eksploitasi yang melanggengkan keberlangsungan pasar. Tidak tanggung pasar mode mencekoki sendi-sendi hidup perempuan. Fashion yang mentereng, rupa yang glowing, handphone yang berganti mengikuti rilis versi terbaru, hadir sebagai standarisasi cantik dan keren. Kemajuan teknologi telpon pintar, menjadikan segudang pertanyaan terjawab hanya dengan sebatas enter tanpa perlu bersusah-susah belajar. Semua itu adalah dogma pembodohan demi keberlangsungan produksi dan distribusi si kapital.

Baca Juga :  Terkait Pergantian Perangkat Desa, Ombudsman Sulbar Terus Tindak Lanjuti Laporan Masyarakat

Kemapanan teknologi pula yang menyebabkan menurunnya atensi belajar dan membaca, tidak heran jika negara kita terbelakang dalam hal literasi. Pegiat bisnis IT tentunya tidak diam melihat betapa labil kita dikendalikan oleh kemajuan teknologi dan zaman. Akhirnya muncullah berbagai aplikasi game, tiktok, dan sejenisnya yang unfaedah. Sibuk bertiktok ria bisa jadi mengalihkan perhatian dan kepekaan kita membaca situasi dan kondisi sosial di sekitar. Minimnya keteguhan orientasi dan tidak adanya cita-cita kemenangan untuk menjajaki zaman di masa depan menjadikan kita “perempuan” begitu mudah digoyang oleh arus globalisasi.

Mayoritas perempuan hari ini abai akan pentingnya pengetahuan yang berkemajuan. Peran serta di rana sosial politik tidak begitu signifikan, contohnya saja di parlemen kuota untuk legislator perempuan belum bisa terpenuhi. Kita tidak bisa mangkir bahwa perjuangan hak perempuan untuk ruang hidup yang aman dan layak tidak cukup hanya dengan gerakan grass roots tapi harus ditopang dengan kekuatan politik elit.

Baca Juga :  Bantuan Sosial Tunai ( BST ) Dari Pemerintah Dibagikan, Polsek Bola Polres Wajo Laksanakan Pengamanan Di Tiga Titik

Tidakkah sederet peristiwa memilukan sejenis kekerasan seksual, pelecehan, kekerasan dalam rumah tangga dan kekangan patriarki membuat hati dan pikiran kita terbuka untuk memenuhi ruang-ruang vital yang mendukung kebebasan perempuan?

Seberapa kuat koar dan kelakar di media sosial memerangi aturan-aturan yang mencekik perempuan. Seberapa besar peluang sebuah tagar mosi tidak percaya bisa menghadirkan ruang-ruang laktasi di gedung pabrik si borjuasi. Jika bukan dengan pengetahuan dan langkah strategis serta pergerakan yang realistis semua itu hanya akan menjadi fatamorgana.

Semoga hari Kartini yang diperingati setiap 21 April ini tidak hanya sekadar menjadi peringatan momentuman belaka, melainkan sebagai pengingat agar kita tetap dinamis dan progresif untuk emansipasi. Apa guna sederet pengetahuan di kepala, bila hanya sebatas sampai pada jari-jari yang bergerilya di layar ponsel.

Iklan Google AdSense

Berita Terkait

Kapolresta Mamuju Hadiri Upacara Farewell dan Welcome Parade Kapolda Sulbar
Respon Cepat Laporan Warga, Polsek Kalukku Amankan Mobil Tangki Muat Solar di Duga Ilegal
Polresta Mamuju Tetapkan Dua Tersangka dalam Kasus Keributan Antar Suporter di Lapangan Bahagia Galung Tapalang
Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Kapolsek Tommo Gelar Lomba dengan berbagai Hadiah Menarik dan Unik
Kapolsek Jajaran Polresta Mamuju Jadi Inspektur Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di HUT ke-80 Kemerdekaan RI
Kakanwil Kementerian Hukum Sulbar Hadiri Upacara HUT RI, Perkuat Rasa Nasionalisme dan Sinergi
Polwan Cantik Polresta Mamuju Sukses Jadi Komandan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih
Bhabinkamtibmas Rimuku Polresta Mamuju Gelar Lomba Balap Kelereng Pakai Sendok di Mulut
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:07 WIB

Kapolresta Mamuju Hadiri Upacara Farewell dan Welcome Parade Kapolda Sulbar

Rabu, 20 Agustus 2025 - 16:39 WIB

Respon Cepat Laporan Warga, Polsek Kalukku Amankan Mobil Tangki Muat Solar di Duga Ilegal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 08:31 WIB

Polresta Mamuju Tetapkan Dua Tersangka dalam Kasus Keributan Antar Suporter di Lapangan Bahagia Galung Tapalang

Senin, 18 Agustus 2025 - 19:34 WIB

Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Kapolsek Tommo Gelar Lomba dengan berbagai Hadiah Menarik dan Unik

Minggu, 17 Agustus 2025 - 20:00 WIB

Kapolsek Jajaran Polresta Mamuju Jadi Inspektur Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Berita Terbaru