Medsos Ramai Perang Pendukung, Habsi Ajak Semua Berpolitik Santun

MAMUJU, RAKYATTA.CO –Perkembangan wadah komunikasi digital utamanya akun media sosial (Medsos) mulai dilirik menjadi sebuah lahan promosi dan publikasi “murah meriah” terhadap berbagai kepentingan, tidak terkecuali kepentingan perhelatan pesta demokrasi Pikada, hampir semua figur memiliki pendukung yang senantiasa memanfaatkan medsos untuk mengkampanyekan dukungan atau bahkan “menyerang” kompetitornya.

Ditemui, Bupati Mamuju H. Habsi Wahid yang didampingi wakil Bupati Mamuju H. Irwan SP Pababari, tidak menampik dinamika “perang medsos” tersebut memang sedang trend terjadi.

Ketua DPD Partai Nasdem Sulbar yang dipastikan akan menjadi salah satu figur kuat dalam perhelatan pesta demokrasi Pilkada Mamuju 2020 ini menganggap hal itu lumrah karena medsos adalah salah satu wahana paling mudah dan murah untuk mengeksplorasi suasana hati tiap penggunanya, terlebih kodrat manusia yang diciptakan sebagai mahluk sosial yang membutuhkan komunikasi dengan sesama.

Namun demikian untuk urusan medsos ia tetap mengajak semua element masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan fasilitas komunikasi sosial modern tersebut, bahkan secara khusus untuk kepentingan politik, pria berzodiak Taurus ini mengingatkan agar semua elemen termasuk instrumen politik dapat membawa demokrasi yang santun dan saling menghargai serta berfikir lebih konstruktif, karena menurutnya siapapun figurnya tentu sama-sama berorientasi terhadap kepentingan masyarakat luas.

“Yang paling bagus itu kita saling mendukung dalam artian menyatukan visi bagaimana membawa Mamuju menjadi semakin baik, dan memikirkan masyarakat mau diapakan supaya lebih sejahtera,”ungkapnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Media Ciber Indonesia (AMSI) Sulbar Anhar menyebutkan, data pengguna Internet di Indonesia berada di posisi empat besar di dunia,hanya kalah dari India, China dan USA.

Namun, kata Anhar, tidak dibarengi literasi Digital yang datanya menempatkan negara yang oleh netizen dikenal dengan +62 ini berada lima besar terbuncit.

“Secara khusus untuk wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua per 2019 data perkembangan pengguna internet hanya 10 persen, dan spesifik di Mamuju 74 persen efektif digunakan oleh masyarakat perkotaan, sedangkan yang berada di desa data penggunanya hanya 25 persen,”Ujarnya.

Anhar, menyimpulkan penggunaan media sosial untuk kepentingan politik tidak akan berpengaruh besar terhadap tingkat keterpilihan, namun lebih dipengaruhi bagaimana selanjutnya para kandidat dapat bersentuhan langsung dengan Audiens untuk meyakinkan mereka terhadap apa yang ditawarkan.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *