Pastikan pengamanan maksimal, Wakapolda Sulbar instruksikan sesuai protap pengamanan

MAMUJU — Aksi terorisme penyerangan Bom bunuh diri di markas kantor kepolisian kembali terjadi baru-baru ini tepatnya di Mapolsek Astana anyar Kabupaten Bandung Jawa Barat.

Niat dan karakter pelaku saat meledakan diri sama dengan pelaku lainnya di masa lalu dengan sasaran markas polres maupun polda di beberapa daerah. Pelaku dan kelompoknya yang diduga jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ingin melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian.

Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Barat Brigjen Pol Umar Faroq langsung memimpin apel serta menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polda Sulbar untuk meningkatkan pengamanan di markas-markas Kepolisian.

“Personel Polda, Polres dan Polsek serta Polsubsektor, saya minta untuk meningkatkan kewaspadaan, pengamanan kantor kepolisian sesuaikan dengan standar operasional pelayanan yang ada, tetap humanis meski kesiapsiagaan harus ditingkatkan,”Pungkasnya.

“Tadi saya berikan pengarahan sekaligus memerintahkan untuk melakukan gladi kepada 3 satker yakni Dit Pam Obvit, Dit Sabhara dan Dit Binmas yang memiliki tugas untuk memastikan keamanan di markas Kepolisian ataupun objek-objek vital lainnya”, Ungkap Waka Polda.

Lanjutnya, pengecekan masing-masing tamu yang masuk ke kantor polisi menjadi perhatian dengan melakukan pendataan dan pendalaman kepentingannya, sehingga selektif untuk melayani orang-orang yang memang membutuhkan pelayanan kepolisian.

Sesuai dengan SOP, kata Umar, tiap tamu yang membawa barang-barang harus di-screening secara detail di pintu masuk kantor kepolisian, baik menggunakan metal detector maupun dengan cara manual.

“Tamu kita minta untuk membuka isi tas atau barang yang dibawa dan menunjukkan barang-barang tersebut kepada personel yang melakukan penjagaan, Setelah diyakini aman barulah tamu diberikan akses masuk,” pungkas Jenderal Bintang satu ini.

Selain itu, untuk pengamanan personel yang melakukan kegiatan rutin di lapangan, Umar juga mengingatkan pola kegiatan buddy system dengan melakukan tugas secara berkelompok dan tidak bergerak perorangan.

“Personel lapangan harus bergerak bersama partnernya, gunakan pola buddy system untuk menjamin keamanan personel di lapangan,” perintah Orang nomor dua di Polda Sulbar ini.

Bagikan...

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *