MAJENE – Aksi unjuk rasa meledak di ruas jalan Trans Sulawesi, Desa Salutambung, Kecamatan Ulumanda, Sabtu (19/7/2025). Puluhan mahasiswa dan pemuda Ulumanda turun ke jalan mengecam keras pernyataan kontroversial Wakil Bupati Majene yang menyebut ASN tidak disiplin akan dipindahkan ke Ulumanda.
Iklan Bersponsor Google
Pernyataan itu menyulut kemarahan warga. Bagi mereka, ucapan tersebut tidak hanya arogan, tetapi juga telah menyakiti harga diri masyarakat Ulumanda. Mereka menilai, pernyataan itu menjadikan wilayah mereka seolah-olah tempat “pembuangan” aparatur negara yang tak becus.
“Wakil Bupati Majene seakan menjadikan Ulumanda sebagai tempat buangan ASN bermasalah. Ini bukan hanya penghinaan, tapi bentuk stigmatisasi terhadap daerah kami,” tegas Aldi Tandeallo, aktivis Pemuda Ulumanda.
Massa aksi menyatakan, Ulumanda adalah tanah kelahiran yang selama ini terpinggirkan dari pembangunan. Bukan tempat untuk dihina, apalagi dijadikan ancaman bagi ASN.
Tiga Tuntutan Utama Masyarakat Ulumanda
Aliansi masyarakat dan mahasiswa Ulumanda menyuarakan tiga tuntutan tegas kepada Wakil Bupati Majene:
Segera datang dan minta maaf secara terbuka di Ulumanda.
Tarik pernyataan diskriminatif secara resmi di media dan forum pemerintahan.
Hentikan cara berpikir diskriminatif terhadap wilayah terpencil.
Mereka menegaskan bahwa warga Ulumanda bukan warga kelas tiga. Mereka menuntut keadilan pembangunan dan penghormatan terhadap eksistensi daerah mereka.
Desak Percepatan Infrastruktur dan Tolak Tambang Merusak
Tak hanya soal harga diri, massa juga menuntut perhatian nyata atas kondisi infrastruktur:
Perbaikan jalan Salutambung – Urekang
Perbaikan jalan Lombe – Taukong
Perbaikan jalan Tamerimbi
Perbaikan jalan Sambabo – Rura
Perbaikan jalan Kolehalang – Panggalo
Tolak tambang pasir di Tubo yang dinilai merusak lingkungan
Tingkatkan pelayanan publik di Ulumanda
Massa menegaskan, jika tuntutan tidak ditanggapi, gelombang aksi akan terus berlanjut.
“Kalau suara kami tidak didengar hari ini, kami akan turun lagi. Ini bukan soal politik, ini soal harga diri dan masa depan Ulumanda,” tambah Aldi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Wakil Bupati Majene maupun Pemerintah Kabupaten Majene.
Iklan Google AdSense